Soekarwo Minta Proyek Teluk Lamong Dilanjutkan

Reporter

Editor

Jumat, 3 Agustus 2012 19:51 WIB

Gubernur Jawa Timur Soekarwo. DOK/TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Surabaya—Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta proyek pembangunan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak di Teluk Lamong segera dilanjutkan. Diharapkan polemik pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang diributkan Komisi Pembangunan DPRD Jawa Timur tak sampai menggangu proses pembangunan terminal peti kemas ini.

“Saya sudah tandatangani KLHS yang baru,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jumat 3 Agustus 2012. Selanjutnya, kata dia, proses pembangunan harus terus berjalan dengan mengacu pada KLHS yang baru ini. Dalam KLHS yang baru ini setidaknya juga menyangkut proses reklamasi yang mengharuskan pelaksana proyek hanya bisa mereklamasi sejauh 300 meter lahan dari bibir pantai.

Sebelumnya, Komisi pembangunan DPRD Jawa Timur memang sempat mempermasalahkan adanya reklamasi yang melebihi izin “Harusnya reklamasi hanya 300 meter, faktanya Pelindo melakukan pengurukan hingga 1,2 kilometer lebih dari bibir pantai,” kata Anggota Komisi Pembangunan Agus Maimun.

Terkait hal ini, Prof Dr Ir Herman Wahyudi, Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang ikut melakukan studi awal perencanaan proyek teluk lamong memiliki pendapat berbeda. Menurut dia, apa yang dilakukan kontraktor dengan mereklamasi hingga 1,2 kilometer tidaklah menyalahi aturan. “Kalau saya itu bukan reklamasi, wong faktanya kawasan itu sebenarnya daratan, hanya diwaktu-waktu tertentu saja ada airnya,” kata Herman yang mengaku juga pernah membantu membuat desain pelabuhan Teluk Lamong.

Karena merupakan daratan, Herman menilai jika diurukan tidak akan mengakibatkan matinya ekosistim ikan. Apalagi di daerah itu memang daratan yang tidak ada ikannya. Herman sendiri merasa aneh jika ada pihak yang menyatakan reklamasi yang dilalkukan di Teluk Lamong akan mematikan habitat ikan.

Teluk lamong saat ini memang menjadi salah satu harapan untuk mengurai antrian yang tiap hari terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Apalagi, antrian kapal saat ini menjadi pemadangan yang semakin biasa.

Over cargo atau kelebihan kapasitas yang dialami pelabuhan Tanjung Perak, setidaknya menjadikan waiting time atau antrian bongkar muat barang menjadi sangat lambat. Bahkan, untuk barang jenis curah cair domestik waiting time bisa mencapai 73 jam, untuk curah cair internasional juga bisa mencapai 52 jam. Begitupun untuk curah kering baik domestik maupun internasional bisa mencapai 31 jam. Padahal, Tanjung Perak adalah pelabuhan terbesar ke-dua di Indonesia yang menjadi tulang punggung perekonomian Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur.

Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, menilai percepatan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong, akan menjadi satu dari beberapa alternatif yang harus dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.

Terminal Multipurpose Teluk Lamong sendiri merupakan terminal di sebuah teluk yang berada di perbatasan Surabaya-Gresik yang sejak dua tahun belakangan mulai dilakukan pengerjaan fisik. Berdiri di lahan reklamasi seluas 50 hektar, pelabuhan ini diharapkan mampu memecah over kapasitas yang saat ini terjadi di Tanjung Perak.

Edi Priyanto, menambahkan, pembangunan terminal Teluk Lamong ditargetkan selesai pada Februari 2014. "Maret atau paling lambat April 2014, terminal Teluk Lamong diharapkan sudah beroperasi," kata Edi.

Terminal Teluk Lamong, rencannya memiliki kapasitas 1.555.200 box peti kemas dari pelayaran internasional, serta 2.903.040 box petikemas pelayaran domestik. Selain itu juga mampu menampung barang curah kering sebesar 20.736.000 ton.

Dengan kapasitas ini, over kapasitas di Tanjung Perak diharapkan mampu terurai. Data yang dimiliki PT Pelindo III, over kapasitas terbesar terjadi di terminal Jamrud, dimana dari 2.619.540 ton kapasitas general kargo, terminal ini harus menampung sekitar 5.986.157 ton.

"Saat ini, total handling peti kemas sudah mencapai 2,4 juta teus (ship), hitungan kami pada 2014 nanti akan meningkat menjadi 4 juta teus," tambah Edi. Dengan kondisi yang sekarang, Tanjung Perak tak mungkin mampu menampung 4 juta teus peti kemas. Di Tahun 2014 nanti, dari hitungan Pelindo III setidaknya akan terjadi over kapasitas hingga 256.000 box petikemas internasional, 356.000 box petikemas domestik, serta barang curah kering sebesar 1.350.067 ton.

Untuk mensiasatinya, selain mengandalkan terminal Teluk Lamong, PT Pelindo III nantinya juga akan melakukan spesialisasi seluruh terminal yang ada. Jika saat ini satu terminal bisa menerima bermacam-macam barang, ke depan tiap terminal akan memiliki spesifikasi barang tertentu saja.

Terminal teluk lamong misalnya, ke depan akan dikhususkan untuk petikemas baik itu domestik maupun internasional, juga untuk barang curah kering. Sedangkan untuk terminal Jamrud mungkin bisa fokus pada penumpang dan general cargo. Selain itu, terminal Mirah fokus pada petikemas domestik, lantas Terminal Berlian fokus pada petikemas internasional, Terminal Nilam fokus pada curah cair, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) fokus pada petikemas, dan pelabuhan rakyat Kalimas difokuskan untuk pelabuhan rakyat.

Masalah di Tanjung Perak sebenarnya tidak hanya pada over kapasitas, melainkan juga akibat pendangkalan dan sempitnya alur pelayaran yang saat ini hanya memiliki lebar 100 meter dengan kedalaman minus 8,5 mLWS (meter low water spring/bawah permukaan terendah air). Tak hanya itu, pipa gas Kodeco dan kabel PLN yang membentang di alur pelayaran menjadikan pelayaran di alur ini bak meniti di atas ranjau.

Akibatnya, hanya kapal-kapal dibawah 20 ribu DWT (Deadweight tonnage atau bobot mati) dan kapal dengan draf maksimal minus 8,5 MLWS saja yang bisa melakukan aktifitas bongkar muat di Tanjung Perak. Karenanya, pemerintah pusat didesak juga secepatnya memindahkan pipa kodeco, dan memperdalam serta memperlebar alur pelayaran yang ada.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita Terpopuler:
Madrid Pesta Gol ke Gawang LA Galaxy

Valencia Jajal Stadion Utama Gelora Bung Karno

Di Matteo: Pemain Baru Bakal Ubah Wajah Chelsea

Villas-Boas: Bale Pemain Berbakat

Sebelum 2014, Neymar Belum Bisa Tinggalkan Santos

Mourinho: Madrid dan Barca Klub Terbaik di Dunia

Madrid Menang, Mourinho Tetap Tak Puas

Jelang AFC Cup, Daya Lampu Gajayana Dititingkatkan

Lawan Valencia, Indonesia Gunakan Formasi 4-4-2

Mourinho Persilahkan Sahin Hengkang dari Madrid

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

15 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

20 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

22 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

22 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

22 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

22 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

23 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

24 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

25 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

26 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya