Soal Pengukuhan, Sultan Tunggu UU Keistimewaan  

Reporter

Editor

Selasa, 31 Juli 2012 10:49 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X, raja Kasultanan Yogyakarta, didampingi istrinya GKR Hemas (tengah) dan KGPAA Paku Alam IX (kanan) sebelum membacakan Sabda Tama (pernyataan raja) di Bangsal Kencono, Kompleks Kraton Yogyakarta, Kamis (10/05). Dalam pernyataannya, Sultan menegaskan bahwa Kraton Yogyakarta dan Kraton Puro Pakualaman merupakan satu kesatuan yang utuh, dan bahwa Yogyakarta memiliki tata peraturannya sendiri meskipun telah bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X memilih bersikap menunggu selesainya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) sebelum menyiapkan pengukuhannya pada Oktober mendatang.

“Materi perubahan tentang apa yang harus dilakukan Keraton dan Pakualaman masih menunggu RUUK dulu. Kita enggak tahu itu nanti mengaturnya sejauh mana,” ujar Sultan, Senin, 30 Juli 2012.

Sultan mengatakan, dia menyerahkan urusan persiapan itu sepenuhnya kepada Tim Asistensi RUUK. “Kami sudah serahkan kepada tim asistensi, nanti lihat hasilnya dari situ,” kata dia.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DIY mendesak pemerintah DIY, Keraton, dan Pakualaman sudah mulai menyiapkan pengukuhan itu pada Agustus mendatang. Sebab, dikhawatirkan, jadwal pengukuhan saat perpanjangan selesai, yakni 9 Oktober, akan molor. “DPRD, Keraton, dan Pakualaman harus menyiapkan sekarang,” kata anggota Badan Musyawarah DPRD DIY, Arif Rahman Hakim.

Sementara itu, anggota Tim Asistensi RUUK, Achiel Suyanto, menuturkan bahwa Keraton dan Pakualaman tak ada masalah persiapan pengukuhan. “Yang menjadi kunci sebenarnya justru dari DPRD agar segera mengubah tatibnya dulu, agar saat RUUK selesai nanti bisa segera ditindaklanjuti,” kata dia.

Achiel mengungkapkan bahwa pengukuhan Sultan dan Pakualaman selambat-lambatnya dilakukan pada 9 Oktober sesuai dengan berakhirnya masa perpanjangan Sultan dan Pakualam. “Untuk menghindari terjadinya kekosongan pemerintahan.”

Persiapan pengukuhan oleh Keraton adalah menyiapkan para pengageng Keraton berupa keluarga dan keturunan Keraton yang jumlahnya ada lima orang. Mereka adalah GBPH Yudhaningrat (wedana purna budaya), GBPH Prabukusumo (wedana widyo budaya), KGPH Hadiwinoto (wedana panitikismo budaya), GBPH Joyokusumo (wedana panitro puro), dan GBPH Cakraningrat (wedana keuangan).

Adapun adik tiri Sultan, GBPH Prabukusumo, mengatakan saat ini memang belum ada pembicaraan ihwal persiapan pengukuhan itu. “Tak ada masalah jika Agustus ini Keraton menyiapkan persiapan itu,” katanya.

Prabu malah khawatir dalam masa jeda ini banyak penjabaran RUUK yang tak terserap penuh pihak Keraton. “Dengan mekanisme penetapan itu tak lantas disambut gembira, tapi isi penjabarannya seperti apa, kami kan belum tahu,” kata dia.

Prabukusumo berharap DPR melakukan sosialisasi dulu isi RUUK itu sebelum disahkan. “Agar tak terjadi kesimpangsiuran yang nantinya bisa menimbulkan bias penafsiran, baik soal pengukuhan gubernur dan wakil gubernur, soal status hukum, melainkan soal tanah,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO


Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

6 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

21 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

29 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

55 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

14 Maret 2024

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

12 Maret 2024

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya