TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sesepuh Partai Golkar menyentil Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Senin, 30 Juli 2012. Meski tak secara eksplisit mengarahkan nasihat mereka kepada Aburizal Bakrie alias Ical, mereka menggambarkan berbagai kritik kader Golkar kepada Aburizal selama ini.
Salah satu sesepuh yang hadir adalah Jusuf Kalla. Seiring jalannya reformasi, JK mengatakan, Golkar harus bertindak semakin demokratis. "Situasi sudah demokratis, jika Golkar tidak bagaimana mungkin?" katanya dalam pidato yang kurang dari 15 menit. Keinginan untuk semakin demokratis inilah, kata JK, yang melahirkan ide pemilihan ketua berdasarkan konvensi.
Kalla mengatakan, demokratisasi dalam Golkar juga harus tecermin dalam cara-cara pemilihan kepala daerah yang akan diusung dalam pemilihan pemilihan calon gubernur, bupati, atau wali kota. Suara dewan pengurus pusat hanya 40 persen. Sisanya dewan pengurus daerah. "Dari sana terbangun kebersamaan," katanya.
Sesepuh lain yang hadir sebagai pembicara adalah Ginandjar Kartasamita. Dia meminta Ical lebih banyak mendengar kadernya. Dia mengingatkan bahaya para pengikut yang berprinsip asal bapak senang. "Pemimpin acap kali dibutakan kekuasaan. Mereka lebih suka mendengar apa yang mereka mau daripada yang seharusnya mereka dengarkan," ujarnya.
Ginandjar mengatakan, sudah saatnya Golkar kembali memimpin Indonesia. Namun, Golkar juga harus realistis dalam menuju tujuan itu. "Sudah waktunya presiden 2014 itu berasal dari Golkar. Syukur-syukur yang jadi presiden itu adalah kawan saya Pak Ical. Tapi terserah kepada partai ini untuk mewujudkan cita-cita itu," kata dia.
Untuk mewujudkan impian itu, kata Ginandjar, Golkar harus mengacu pada dua indikator. Pertama hasil survei dan kedua intuisi politik. Survei memang tak bisa selalu diandalkan. Namun, intuisi politik yang terasah mampu menutupi hasil survei yang menyimpang. Namun, Aburizal yakin elektabilitas Golkar di atas 20 persen. "Artinya kecintaan terhadap Golkar besar," kata Aburizal.
Politikus senior lainnya, Cosmas Batubara mengingatkan pentingnya regenerasi kader. Dalam menghadapi pemilu 2014, Golkar harus tepat menempatkan orang untuk meraih simpati masyarakat. Ia mengingatkan kader Golkar tidak bergantung pada pemimpin tunggal. "Golkar jangan jadi partai feodal, jangan bergantung sama satu orang," ujarnya.
FEBRIYAN | ANANDA BADUDU
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
3 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
13 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
21 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
22 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
23 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
23 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
26 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
32 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
32 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
38 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya