TEMPO.CO , Jakarta: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat sampai pertengahan Juli 2012 ini masih ada sekitar seribu pekerja Indonesia yang terjebak di daerah konflik Suriah. Kondisi mereka terancam dan membutuhkan perlindungan segera. Kondisi keamanan yang terus memburuk dan meluasnya perang saudara di Suriah membuat mereka depresi.
"Sebagian besar orang Indonesia di Suriah bekerja di rumah tertutup, tidak punya teman," kata Saefa Nur, 26 tahun, alumnus Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, yang tengah menyelesaikan pascasarjana di Universitas Damaskus. Saefa sendiri tinggal di pinggiran Kota Damaskus. "Bukan titik perang, tapi tidak bisa kita bilang aman juga," katanya via telepon, Kamis 20 Juli 2012.
Sejak pertempuran masuk Ibukota Damaskus, awal pekan ini, Saefa memantau kondisi keamanan dari dalam rumah saja. Hal serupa dilakukan sekitar 71 pelajar Indonesia yang masih bertahan. Jalanan dan pusat-pusat keramaian lengang. Aparat berjaga-jaga di jalanan dan lokasi strategis seperti kantor pemerintahan dan fasilitas publik. "Sebentar-sebentar nanti terdengar suara dor-dor dari kejauhan," kata Saefa.
Menurut dia, hari-hari ini adalah paling mencekam selama lima tahun dia tinggal di Damaskus. Konflik-konflik sebelumnya, kata Saefa, meletup di luar kota. Namun dia memilih bertahan. "Tanggung. Sekolahnya belum selesai, kalau pulang sekarang takutnya susah balik lagi," kata Saefa.
HARUN MAHBUB
Berita Terpopuler:
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
Gigi Berantakan Tengah Jadi Tren di Jepang
Pernyataan Kongkalikong SBY Ditanggapi Sinis
Selamat di Toronto, Jessica Tewas di Colorado
Teror Batman di AS, Dua Warga Indonesia Tertembak
SBY Diminta Mundur Dari Demokrat
Makin Tinggi Rok, Makin Besar Diskon
Polisi Lanjutkan Penyidikan Cut Tari dan Luna Maya
Mega Ingatkan Jokowi untuk Jaga Kesehatan
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya