Pria Ini Promosikan Lagu di KPK

Reporter

Editor

Kamis, 12 Juli 2012 15:51 WIB

ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Mengenakan topi ala penyanyi rapper, seorang pemuda berusia 25 tahun, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis siang, 12 Juli 2012.

Kedatangannya ke kantor komisi antirasuah itu bukan lantaran dipanggil sebagai saksi atau tersangka dan harus diperiksa penyidik KPK. Ia justru "tampil" di kantor KPK untuk mendendangkan lagu yang ditujukan bagi para koruptor yang disebutnya "maling kotor".

Kepada juru warta, pria yang mengaku bernama Muhammad Efendi itu menyambangi KPK untuk mempromosikan lagu barunya yang berjudul Koruptor Maling Kotor. "Koruptor telah berpaling dari ideologi negara kita," kata pria asal Asahan, Sumatera Utara, ini.

Dengan penuh percaya diri, Efendi beraksi bak penyanyi kawakan dengan syair lagi yang berbunyi, "Koruptor, komplotan rusak pejabat telan oeang rakyat; Koruptor, komisi rakus pun tambah oetang rakyat; Koruptor, koleksi rupiah tambah oearang rumah; Koruptor, maling kotor komplotan telan oeang kotor."

Pemuda yang mengaku punya nama "beken" Fanthem Okizu ini mengatakan telah merilis lima lagu bertemakan sosial. Dua di antaranya telah dipublikasikan, berjudul Jakarta, Here I Am, dan Koruptor Maling Kotor.

Memang macam-macam reaksi yang ditampilkan masyarakat yang geregetan dengan banyaknya kasus korupsi. Beberapa waktu lalu Bona Paputungan juga pernah membuat lagu berisi kritik sosial dengan judul Andai Aku Gayus Tambunan. Lagu ini mendapat respons cukup bagus karena mengkritik aksi Gayus yang bisa pelesiran ke Bali hingga luar negeri meski statusnya di dalam tahanan.

NURLAELA

Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Jokowi Bisa Memutarbalikkan Hasil Survei
Saling Sindir Joko Widodo dan Fauzi Bowo
Pembantu Indonesia Jadi Miliarder

Rahasia Jokowi di Masa Kecil

Ini Kunci Keunggulan ''Sementara'' Jokowi

Membaca Taktik Umpan Pendek Ala Jokowi

Ini Calon Gubernur Pilihan Narapidana

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

12 menit lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

47 menit lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

1 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

2 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

5 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

10 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya