TEMPO.CO, Timika - Sedikitnya 51 warga Kwamki Lama dari Kampung Harapan dan Kampung Amole terluka akibat konflik susulan yang terjadi pada Rabu, 11 Juli 2012. Jumlah korban luka ini belum termasuk warga yang enggan berobat ke rumah sakit.
Konflik antarwarga dalam bentuk perang panah pecah kembali, yang dipicu kematian salah seorang warga Kampung Harapan, Arodi Beanal. Pria itu sempat terluka di pangkal paha akibat konflik pada 13 Juni 2012, dan meninggal 10 Juli lalu.
Pada Rabu pagi, seusai membakar jenazah Arodi, warga Kampung Harapan meneriakkan yel-yel perang untuk memprovokasi warga Kampung Harapan. Provokasi itu bersambut dan perang panah pun pecah.
Pasukan gabungan TNI-Polri yang berjaga di perbatasan kedua kampung itu sempat menembakkan gas air mata dan peluru ke udara untuk menghentikan pertikaian. Namun warga yang sudah saling bermusuhan hampir sebulan ini tak mau mendengar.
Setelah sempat berhenti sebentar, siangnya, konflik kembali pecah. Kali ini jumlah massa yang terlibat konflik bertambah setelah 150 warga dengan anak panah dari Satuan Permukiman (SP) 13 dan SP 9 bergabung dengan warga Kampung Harapan.
Sedikitnya 400-an lelaki berpanah dari kedua kampung terlibat perang panah, yang mengakibatkan 50 warga terluka. Beberapa mengalami luka panah cukup serius. Sebanyak 29 warga Kampung Harapan terluka dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat, dan sebanyak 22 warga Kampung Amole terluka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
TJAHJONO EP
Berita Terpopuler
Mengapa Jokowi Bisa Memutarbalikkan Hasil Survei?
Saling Sindir Joko Widodo dan Fauzi Bowo
Pembantu Indonesia Jadi Miliarder
Mega : Soal Koalisi Bukan Urusan Jokowi
Ahok Samakan Jokowi dengan Ahmadinejad
Ini Kunci Keunggulan ''Sementara'' Jokowi
Rahasia Jokowi di Masa Kecil
Membaca Taktik Umpan Pendek Ala Jokowi
Foke Kalah Karena Terlalu Agresif
Mahasiswa UI Hilang, Didiga Ikut Aliran Sesat
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya