TEMPO.CO, Jakarta- Menjelang reses, Komisi Hukum DPR RI memutuskan untuk menunda pembahasan anggaran gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi. "Akan dibahas lagi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013," kata anggota Komisi Hukum, Eva Kusuma Sundari, ketika dihubungi Rabu 11 Juli 2012.
DPR akan memasuki masa reses (libur bersidang) Senin pekan depan sampai 16 Agustus 2012. Komisi Hukum sebelumnya memblokir anggaran tahap pertama pembangunan gedung baru KPK senilai Rp 61,1 miliar dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran KPK tahun ini. Dana itu merupakan bagian dari proyek tahun jamak pembangunan gedung KPK senilai Rp 225,712 miliar. Akibat pemblokiran itu, KPK kebanjiran sumbangan untuk pembangunan gedung. Jumlahnya mencapai Rp 186 juta pekan lalu.
Setelah mendengar pendapat akhir dari setiap fraksi di pengujung bulan lalu, Komisi Hukum memutuskan untuk meneruskan pembahasan ke Badan Anggaran seusai reses. “Tapi tidak menghilangkan bintangnya," kata anggota Komisi Hukum, Martin Hutabarat.
Ketua Komisi Hukum I Gede Pasek Sardika mengatakan masih ada perbedaan pendapat di Komisi mengenai persetujuan pembukaan tanda bintang anggaran gedung baru KPK. Menurut dia, pencairan pada tahun anggaran 2012 masih mungkin dilakukan. Pasek berjanji mengawal anggaran hingga disetujui. Untuk sementara, kata dia, KPK masih bisa menggunakan gedung lama. "Kan tidak akan kiamat KPK kalau anggarannya tidak dicairkan sekarang," kata Pasek.
SUBKHAN | IRA GUSLINA SUFA
Berita lain:
Gedung Baru KPK Ditolak=Serangan Balik Koruptor
Ini Syarat PPP Dukung Gedung Baru KPK
DPR Tahan Anggaran Gedung KPK Dua Kali
Politikus Senayan Ribut Gedung Baru KPK
Penggelembungan Dana Hambalang: Spektakuler!
Pembantu Indonesia Jadi Miliarder
KPK Periksa Peneken Proyek Al-Quran
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
12 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
15 jam lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
18 jam lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
21 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
22 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
1 hari lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
1 hari lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca Selengkapnya