Mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin saat di KPK, Jakarta, (28/06). Nazaruddin yang merupakan saksi untuk tersangka Angelina Sondakh dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlit dan kasus korupsi Pengadaan alat sejumlah universitas di Kemendiknas. TEMPO/Seto Wardhana.
TEMPO.CO, Jakarta - Terpidana kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games yang juga bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Rabu, 11 Juli 2012, ini menjadi idola sejumlah anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah. Dia langsung dikerubuti dan diberi salam ketika muncul untuk memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 058 di penjara Cipinang, Jakarta.
Belasan anggota KPU Daerah ini hadir di Cipinang untuk studi banding di Ibu Kota. Mereka ingin melihat langsung penyelenggaraan kompetisi politik lokal ini untuk dijadikan masukan bagi pelaksanaan pilkada di daerah masing-masing.
Ketika pencoblosan dimulai, mereka masih meninjau dengan sikap formal. Tapi begitu Nazaruddin muncul dari buinya, para anggota KPU ini langsung berkerumun di sekitar politikus mantan anggota DPR itu. "Bagaimana keadaannya? Sehat?" terdengar mereka menyapa.
Nazaruddin hanya tersenyum dan menganggung-angguk. "Kondisi saya baik," kata Nazar.
