Menteri Agama Suryadharma Ali dan tiga Pimpinan Komisi Ida Fauziah, Jazuli Juwaini (kanan), dan Gondo Radityo Gambiro (kiri), seusai menandatangani penetapan biaya haji dalam rapat kerja dengan Komisi VIII, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, (10-7). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama dan Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menaikkan biaya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2012 ini. Biaya haji tahun ini naik US$ 84 menjadi US$ 3.617 atau Rp 34 juta. Sedangkan tahun lalu besar biaya ibadah haji berkisar di angka Rp 30 juta.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan ada beberapa faktor yang membuat biaya haji naik. Salah satunya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak untuk pesawat. Alasan lainnya, kata dia, adalah penggusuran pemondokan di sekitar Masjidil Haram, Mekah.
“Penggusuran ini membuat harga pemondokan naik,” kata Suryadharma dalam rapat Komisi Agama di DPR pada Selasa 10 Juli 2012. Meskipun biaya haji naik, Suryadharma memastikan kualitas pemondokan dan jarak antara pemondokan ke Masjidil Haram tetap sama.
Ketua Panitia Kerja BPIH Komisi Agama Gondo Radityo mengatakan biaya pemondokan haji tahun ini turun US$ 100 dibanding tahun lalu. Namun komponen biaya lain seperti tiket pesawat naik lebih tinggi sehingga biaya haji harus ditingkatkan.
Sebab ketiga adalah karena nilai kurs dolar yang naik. Tahun lalu pemerintah mengasumsikan kurs dolar AS di level Rp 8.200, sedangkan tahun ini mencapai Rp 9.400.
Biaya haji yang ditetapkan berbeda-beda bergantung wilayah keberangkatan. Di Aceh biaya keberangkatan besarnya US$ 3.328, Medan US$ 3.388, Solo US$ 3.617, Surabaya US$ 3.738, Banjarmasin 3.808, dan Makassar US$ 3.882.
