DPR Belum Setujui Anggaran Gedung KPK

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 04:18 WIB

Pelukis Mural dalam perayaan Hari Anti-Korupsi Internasional di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (09/12). Acara yang digelar di halaman KPK rencananya akan menampilkan parade ekspresi seni budaya dan kampanye musik antikorupsi yang mengusung Tema Berani Jujur, Hebat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta -- Sampai pekan ini, Dewan Perwakilan Rakyat masih belum juga menyetujui anggaran pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Padahal, sejumlah politikus belum lama ini berjanji akan segera mencabut tanda bintang dalam mata anggaran itu.

Tanda bintang dari DPR merupakan ganjalan utama yang membuat Kementerian Keuangan tidak bisa mencairkan dana sebesar Rp 225,7 miliar itu. "Tidak ada fraksi yang minta tanda bintangnya dicabut, artinya gedung KPK masih di persimpangan jalan," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Djamil, Ahad 8 Juli 2012 ini. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini tidak bisa memastikan kapan fraksi-fraksi akan merealisasikan janjinya mencabut tanda bintang tersebut.

Anggaran pembangunan gedung KPK sudah diajukan sejak empat tahun lalu. Namun, dengan berbagai alasan, anggaran itu selalu ditolak. Parlemen beralasan, keberadaan KPK sebagai lembaga adhoc tidak membutuhkan keberadaan gedung permanen yang butuh tiga tahun untuk dibangun. Karena itu, DPR minta KPK mencari gedung pemerintah lain yang kosong untuk dipinjam. Sayangnya, sampai sekarang tidak ada gedung kosong yang bisa dipakai KPK.

"Tapi ini masih belum final, masih ada kesempatan," kata Nasir. Menurutnya, pembahasan anggaran di DPR masih baru tahap awal. "Semua belum final," katanya. FEBRIYAN

Berita terkait

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

6 Agustus 2021

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

4 Mei 2019

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

Dia mengatakan tak pernah diperiksa oleh Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.

Baca Selengkapnya

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

18 Oktober 2018

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

ICW merilis data mengenai 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

18 Oktober 2018

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

ICW merilis data 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

17 Oktober 2018

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

ICW menyebut ada 19 pelanggaran kode etik di internal KPK para periode 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

25 Oktober 2017

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama di Polri, Dirdik KPK Aris Budiman tanpa cacat dan berintegritas.

Baca Selengkapnya

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

6 September 2017

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

Hasil telaah pengawas internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sudah berada di tangan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

3 September 2017

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

Nasir berpendapat bahwa laporan Aris Budiman terhadap Novel tidak akan menganggu hubungan antara kepolisian dengan KPK.

Baca Selengkapnya

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

3 September 2017

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kedatangan Aris Budiman ke rapat panitia khusus hak angket DPR RI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

3 September 2017

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

Laporan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman terhadap Novel Baswedan dinilai tidak tepat.

Baca Selengkapnya