Wewenang DPR Sandera Anggaran Bakal Digugat

Reporter

Editor

Minggu, 8 Juli 2012 19:44 WIB

Kotak "Saweran Untuk KPK" yang disediakan ICW (Indonesia Corruption Watch) di posko pelataran gedung KPK, Jakarta, Jumat (29/6). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) akan menggugat kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat memberi tanda bintang dalam pagu anggaran belanja pemerintah. Lembaga antikorupsi itu menilai kewenangan itu membuka peluang terjadinya korupsi dan praktek mafia anggaran negara.

"Proses penganggaran seharusnya tidak melalui proses pemberian tanda bintang oleh parlemen macam itu," kata peneliti ICW, Apung Widadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Ahad 8 Juli 2012 tadi. Untuk menghilangkan kewenangan itu, ICW akan meminta Pengadilan Tata Usaha Negara mencabut pasal 15 dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Anggaran Negara. "Saat ini, gugatan tengah kami siapkan," katanya.

Selama ini, kata Apung, tanda bintang hanya bisa dicabut dan anggaran dicairkan, setelah kuasa penerima anggaran bernegosiasi dengan DPR. "Jadi tanda bintang itu dipasang untuk menyandera anggaran," katanya.

Dia mencontohkan sejumlah proyek yang semula diberi tanda bintang, dan belakangan bermasalah. Misalnya saja proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games Palembang dan proyek pusat pembinaan olahraga di Hambalang, Jawa Barat. Kedua proyek itu kini terbelit dugaan korupsi besar-besaran.

Aktivis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Hadi Prayitno, mendukung langkah ICW. Pencabutan wewenang pemberian bintang itu akan efektif mengurangi aksi mafia anggaran di Senayan. “Agar tidak ada lagi jual-beli anggaran, wewenang DPR soal anggaran harus dikurangi," katanya. Dia menunjuk pemberian tanda bintang pada pengajuan anggaran pembangunan gedung baru KPK sebagai contoh aksi semacam itu. Hadi juga menjelaskan, sejak 2011 lalu, ada lebih dari enam ribu pengajuan anggaran senilai total Rp 63,4 triliun yang diberi tanda bintang oleh DPR.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

27 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

28 November 2019

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

"Tentunya bila KPK memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai tindakan saksi ini."

Baca Selengkapnya