TEMPO.CO, Malang -- Bupati Malang Rendra Kresna meminta sengketa lahan di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Warga dan TNI Angkatan Darat juga diminta menahan diri agar bentrokan fisik tak berlanjut. "Kedua belah pihak harus menahan diri. Jangan sampai ada bentrok susulan," katanya kepada Tempo, Jumat malam.
Sebelumnya, sebanyak tiga peleton personel prajurit TNI Angkatan Darat bentrok dengan ratusan warga Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, sore hari kemarin. Sejumlah warga dan prajurit TNI mengalami luka-luka.
Menurut dia, bentrokan terjadi setelah TNI Angkatan Darat mencabuti patok yang dipasang warga di lahan yang dikuasai Pusat Koperasi TNI Angkatan Darat (Puskopad). Warga berusaha menghadang dan terjadilah bentrokan fisik. Sejumlah orang dari kedua belah pihak mengalami luka pukulan dan luka bacok.
Penyelesaian sengketa lahan, katanya, akan dituntaskan bersama agar konflik dan sengketa lahan tak berlarut-larut. Pemerintah Kabupaten Malang tengah menjalin komunikasi dengan Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Rendra berharap, warga Harjokuncaran meniru langkah yang ditempuh warga Ringin Kembar dan Tegal Rejo, Malang. Kedua desa itu juga pernah bersengketa, namun mampu menyelesaikan sengketa lahan melalui mekanisme dan jalur hukum. Selama sekitar 30 tahun, kasus tersebut akhirnya tuntas. Warga telah mendapat redistribusi lahan. "Jika masyarakat punya data kuat, maka akan memudahkan penanganan," ujarnya.
Menurut Bupati Rendra, di wilayah Kabupaten Malang, sedikitnya ada tujuh areal lahan yang masih jadi sengketa. Sengketa lahan terjadi antara TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, serta badan usaha milik negara dan swasta, bersama warga. Total luas lahan yang menjadi obyek sengketa mencapai ribuan hektare.
Sementara itu, konflik lahan Harjokuncaran, Sumbermanjing Wetan, terjadi sejak 1986, yang memperebutkan lahan seluas 666 hektare. Sebanyak 900 keluarga menuntut lahan dikembalikan dengan bukti kepemilikan tanah Letter D.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya