TEMPO.CO, Buol - Tersangka kasus suap perkebunan kelapa sawit, Bupati Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, ditangkap paksa oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di kediaman pribadinya, di Jalan Syarif Mansur, Jumat pagi, 6 Juli 2012. Saat ditangkap, Amran tak melakukan perlawanan.
Penangkapan Amran dilakukan pukul 04.15 Wita. Menurut keluarga tetangga Bupati yang menyaksikan penangkapan, ada sekitar 30-40 orang datang berpakaian hitam-hitam mengepung rumah. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga-jaga tak bisa berbuat apa-apa karena ditodong pistol. "Ada ribut-ribut di luar. Saya mengintip, ternyata banyak orang mengepung rumah Bapak Bupati," katanya.
Seorang Satpol PP, yang bertugas sebagai penjaga rumah Amran, mengatakan tim penyidik KPK langsung menggedor pintu rumah. Karena pintu lama dibuka, tim KPK menendang pintu itu hingga terbuka. Tak lama kemudian, Bupati Amran digiring masuk mobil yang sudah disediakan. "Dia hanya memakai sarung putih dan kaus oblong," ujarnya.
Selang beberapa menit, ratusan warga Buol berduyun-duyun melihat kediaman Bupati Amran untuk mencari tahu kejadian sesungguhnya. Keluarga Bupati Amran tampak sedang menangis menyaksikan kejadian itu.
Istri Bupati Amran, Lucyana Baculu, kemudian menyusul suaminya menggunakan mobil Fortuner. Ia membawakan pakaian ganti untuk suaminya. Sebelum diterbangkan dengan pesawat dari Palu ke Jakarta, Amran ditahan di Kepolisian Resor Tolitoli.
Ratusan pendukung Amran juga berjaga-jaga mengamankan situasi yang cukup menegangkan itu. Wajah-wajah para pendukung Amran itu terlihat sangar mengawasi setiap orang yang datang melihat rumah Amran. Mereka melarang wartawan mengambil gambar. "Kau wartawan, ya? Jangan ambil gambar. Hargai kami di sini. Pedih rasa hati ini, pemimpin kami diperlakukan kayak penjahat," ujar salah seorang pendukung itu kepada Tempo, Jumat pagi, 6 Juli 2012.
Pada malam hari sebelum penangkapan, suasana di kediaman Amran dan sekitarnya sudah tampak tegang. Tempo berulang kali mencoba melakukan wawancara dengan Bupati Buol itu, tetapi selalu gagal. Ia dijaga ketat dengan pengamanan berlapis tiga. "Bupati tak mau bicara, dia mau colling down dulu," kata ajudannya ketika itu.
Setelah penangkapan, ratusan warga Buol masih memadati rumah Amran. Mereka menyayangkan penangkapan KPK terhadap Bupati Amran, yang dilakukan seperti menangkap seorang teroris. "Bagaimanapun juga dia masih pemimpin kami juga," ujar salah seorang pengunjung.
DARLIS
Berita terkait:
Hari Ini, Bupati Buol Akhirnya Ditangkap
Bupati Buol Belum Akan Diberhentikan
KPK Bakal Perberat Sangkaan ke Bupati Buol
Lolosnya Bupati Buol
KPK Tetapkan Bupati Buol Sebagai Tersangka
Dicari KPK, Bupati Buol Tetap Kampanye
Berita terkait
KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
53 menit lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
3 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir
6 jam lalu
Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar
8 jam lalu
Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
14 jam lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
19 jam lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
1 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaKPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
1 hari lalu
Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli
Baca SelengkapnyaKonflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho
Baca SelengkapnyaKPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej
Baca Selengkapnya