TEMPO.CO, Yogyakarta -- Kerabat Keraton Yogyakarta mengaku masih merasa bimbang meski rumusan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY khususnya soal pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta sudah menunjukkan titik terang.
Rabu 4 Juli Tim Asistensi RUUK dan Tim Kementerian Dalam Negeri menyatakan telah mencapai kesepahaman mengenai pengisian jabatan kepala daerah bagi DI Yogyakarta tersebut pada Rabu 4 Juli 2012.
"Soal pengisian jabatan kepala daerah DIY sudah final, tinggal ketok DPR,” kata anggota Tim Asistensi RUUK Achiel Suyanto usai melakukan perumusan draft RUUK dengan Tim Kemendagri di Jakarta Rabu malam 4 Juli 2012.
Tim asistensi RUUK dalam pertemuan dengan Kemendagri juga sudah membahas masalah status tanah Keraton, Pura Pakualaman, masyarakat adat namun belum mengerucut. “Paling tidak perlu bertemu 2-3 kali lagi," kata Achiel.
Atas hasil itu, kerabat Keraton Yogyakarta yang juga adik tiri Sultan HB X, GBPH Prabukusumo mengaku cukup lega.
“Tapi bagaimana dengan hal lainnya, apakah konsep paugeran (aturan) Keraton juga sudah masuk?” kata Prabukusumo kepada Tempo.
Menurut Prabu, terakomodasinya paugeran atau aturan Keraton dan Pakualaman dalam opsi penjabaran pasal-pasal pengisian jabatan dalam RUUK akan turut mempengaruhi kuat tidaknya RUUK itu jika setelah disahkan. Sebab, kalau ada sedikit celah saja, maka RUU yang disahkan akan mengalami judicial review dan membuat masyarakat kembali dilanda polemik.
“Kalau sebatas umur, tingkat pendidikan, dan pelaporan kekayaan itu memag amanat Undang-Undang untuk calon Gubernur secara umum,” kata dia.
Prabu menambahkan soal rumusan pengisian jabatan Gubernur oleh Sultan setidaknya juga harus mencakup detil hal-hal selain sekedar memberikan hak prerogratif. Seperti bagaimana jika nanti Sultan bertahta tidak mau menjadi Gubernur, bagaimana jika belum memenuhi syarat, hingga siapa yang berhak menggantikan.
“Paugeran ini penting masuk agar tidak menjadi bumerang bagi Sultan ketika mengambil keputusan soal pengisian Gubernur,” kata dia.
Soalnya, persepsi atas paugeran yang dimiliki Keraton pun bisa saja tak semua sama antara satu kerabat dengan lainnya. Seperti misalnya masih adanya perdebatan bagaimana jika Sultan tidak memiliki anak laki-laki, bagaimana jika tersangkut masalah pidana, siapa putra dalem (anak raja) yang berhak bertahta, dan sebagainya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terkait:
Kerabat Keraton Setuju Gubernur Ditetapkan DPRD
Pembahasan RUU Keistimewaan Terancam Mundur
Sultan Isyaratkan Persetujuan Soal Gubernur DIY
Ternyata Sultan Yogya Jago Main Layang-layang
Perhelatan Dwi Abad Pakualaman Selama Empat Hari
Berita terkait
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum
30 hari lalu
Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.
Baca SelengkapnyaNyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada
52 hari lalu
Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai
14 Februari 2024
Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.
Baca SelengkapnyaTahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?
9 Januari 2024
Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah
Baca Selengkapnya3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah
2 November 2023
Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.
Baca SelengkapnyaKeraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism
20 September 2023
Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu
19 September 2023
UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.
Baca SelengkapnyaDestinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan
29 April 2023
Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.
Baca SelengkapnyaCatatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022
28 Desember 2022
Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022
Baca SelengkapnyaTiga Penjual Batik di Yogyakarta
15 Oktober 2022
Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.
Baca Selengkapnya