TEMPO.CO, Jakarta -Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menangkap Dawood Amiri bin Hasyim Amiri, 19 tahun, yang diduga pelaku tindak pidana penyelundupan manusia (people smugler). Dawood alias Irfan merupakan diduga mengorganisasi 200 warga Pakistan dan Afganistan yang mencari suaka ke Australia.
\"Ditangkap di Indonesia sejak 29 Juni, ditahan dan diperiksa perannya,\" kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Anang Iskandar ketika ditemui di Mabes Polri, Selasa, 3 Juli 2012. Dawood ternyata juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang di negara asalnya, Afganistan.
Anang mengatakan, Dawood ditangkap di Apartemen Casablanca, Jakarta Selatan. Saat penangkapan, kata Anang, pihaknya menemukan sebanyak 84 buah handphone milik para imigran gelap. Selain itu telah disita 6 buah seluler, 2 satelit dan komputer jinjing milik tersangka juga disita.
Dawood sudah tinggal di Indonesia selama dua tahun. Menurut Anang, ekspatriat ini sudah menikah dengan perempuan warga negara Indonesia. Dari keterangan Dawood, ia menggorganisir para imigran dibantu oleh Sadik, warga negara Pakistan. Sadik saat ini masih masuk dalam DPO dan masih bersembunyi di Pulau Christmas. Sadik inilah yang membawa 200 imigran menuju ke Australia.
Dawood, menurut mantan Kapolda Jambi ini, akan dijerat Undang-Undang No. 6 tahun 2011 tentang Imigrasi. Ia dijerat pasal 19 tentang izin tempat tinggal dan 20 tentang penyelundupan. Namun Anang enggan menyebutkan sangsi pidana karena sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
Kasus ini bermula dari tenggelamnya kapal yang mengangkut 200 imigran gelap. Kapal yang diyakini membawa para pencari suaka tersebut karam, Kamis 21 Juni 2012, kemarin di Pulau Christmas. Pulau Christmas berada di barat laut perairan Australia, tetapi lebih dekat dengan wilayah Indonesia, dan sering menjadi target bagi para pencari suaka untuk masuk ke Australia secara ilegal.
SUNDARI
Berita terkait
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia
5 hari lalu
Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaTanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara
14 hari lalu
Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
15 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWarga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia
20 hari lalu
Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaBerkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan
17 Februari 2024
Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDivonis 6 Tahun Bui karena Selundupkan Kokain, Atlet Sepak Bola Quincy Promes Siap Banding
16 Februari 2024
Quincy Promes dalam pengadilan in absentia divonis hukuman enam tahun penjara sebuah skema penyelundupan kokain ke Belanda
Baca SelengkapnyaPolisi Spanyol Gagalkan Penyelundupan 8 Ton Kokain
13 Februari 2024
Kepolisian menyita delapan ton kokain dalam sebuah wadah yang disamarkan sebagai genset. Ini adalah salah satu penangkapan kokain terbesar.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Batam Gagalkan Penyeludupan Minuman Beralkohol dari Singapura Senilai Hampir Rp 7 Miliar
1 Februari 2024
Sampai saat ini petugas Bea Cukai Batam terus melakukan pemeriksaan terhadap temuan penyelundupan minuman beralkohol itu.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sebut 70 Persen Tindak Kejahatan Berasal dari Laut
13 Januari 2024
Jaksa Agung mengatakan 13 lembaga yang memiliki kewenangan di laut, masih belum mampu menjaga perarian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023
4 Januari 2024
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh menuai polemik. Berikut beberapa catatan kontroversi penanganannya yang terjadi sejak November 2023
Baca Selengkapnya