DPR Pertanyakan Pembelian Tank Leopard dari Jerman  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juli 2012 13:26 WIB

Tank Leopard. armedforces-int.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tubagus Hasanuddin, menilai pemerintah tidak transparan dalam rencana pembelian tank Leopard dari Jerman. \"Saya kaget ada pemindahan pembelian dan belum dikomunikasikan dengan kami,\" kata Hasanuddin di komplek parlemen Senayan, Selasa, 3 Juli 2012.

Padahal sebelumnya, kata Hasanuddin, pemerintah sudah memastikan akan membeli alat berat ini dari Belanda. Menurut dia, Kementerian Pertahanan harus segera menjelaskan pada Komisi mengenai perubahan ini. Hingga saat ini, Hasanuddin melanjutkan, belum ada pembahasan detail mengenai perubahan ini. Ia khawatir perubahan akan mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan beberapa negara. \"Sebelumnya sudah sepakat bahwa tank Leopard dari Belanda, tapi beli dari Jerman.\"

Selain perubahan lokasi, Hasanuddin juga meminta Kementerian Pertahanan memastikan pembelian Leopard juga diikuti dengan transfer teknologi. \"BUMN harus disiapkan untuk transfer teknologi.\"

Kemarin Kementerian Pertahanan mengumumkan akan membeli tank berat Leopard dari Jerman sebanyak 100 unit. Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsoeddin, mengatakan perubahan negara diputuskan dengan pertimbangan memperoleh kepastian waktu dan target dari volume peralatan militer yang diperlukan. Menurut Sjafrie, proses pembelian dari Jerman relatif lebih lancar. Sampai akhir Juni, Belanda masih belum memberi persetujuan.

Alokasi anggaran untuk pembelian 100 unit MBT Leopard sudah disepakati DPR senilai US$ 280 juta dengan sistem pinjaman luar negeri. Pinjaman ini sudah disesuaikan dengan aturan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Keuangan. Untuk mempercepat pembiayaan, Kemenhan akan melakukan akselerasi aspek pengawasan yang dilaksanakan oleh tim pencegahan dan penyimpangan pengadaan barang dan jasa.

Sjafrie menjanjikan, pengadaan tank Leopard mulai dilakukan tahun ini. Dari 100 yang dipesan pada Oktober 2012, sudah ada sekitar 15 unit yang sampai ke Indonesia.

Anggota Komisi Pertahanan dari Demokrat, Max Sopacua, mengatakan tidak ada yang salah dari perubahan negara. Dalam jual beli, biasa saja terjadi pergantian. Apalagi selama ini masih ada pro dan kontra dari parlemen Belanda untuk menjual tank itu pada pemerintah Indonesia. \"Kita tidak bisa menggantungkan kepentingan pada satu negara. Selama prosesnya on the track tidak ada persoalan.\"

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler
Awal Ramadhan Muhammadiyah dan NU Berbeda

Korupsi Al-Quran Ganggu Citra Golkar dan Ical

KPK Kembangkan Pengusutan Korupsi Al-Quran

Tiap Tahun, Proyek Quran Dikerjakan Satu Pengusaha

Sambut Presiden, Bupati Kosongkan Rumah Jabatan

Alasan Anggaran Al-Quran Melonjak Drastis

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya