Muhammadiyah Desak KPU Hentikan Publikasi Hasil Pemilu

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2004 18:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendesak kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghentikan publikasi hasil penghitungan suara sementara hingga selesainya pelaksanaan pemilu susulan dan keseluruhan penghitungan suara. "Publikasi hasil pemilu sangat lambat dan dapat menimbulkan beban psikologis politis massa parpol peserta," kata Sekretaris Umum Pimpinan PP Pemuda Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin dalam konferensi pers di kantor DPP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (9/4). Selain itu, katanya, publikasi penghitungan suara ini dapat mempengaruhi masyarakat yang akan memberikan suara dalam pemilu susulan. Ia juga menilai lambatnya penghitungan suara akan berdampak pada berlarut-larutnya persoalan politik penetapan anggota DPR dan DPD. "Serta pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden yang tidak tepat waktu," ujar Muslimin. Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Pusat Muhammadiyah menyayangkan pelaksanaan pemilu yang gagal dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah tanah air. Pelaksanaan pemilu susulan ini akan mengurangi obyektifitas hasil pemilu. "Hal tersebut juga menunjukan lemahnya kinerja Presiden Megawati," katanya.Sebagai kepala pemerintahan, lanjutnya, Presiden Magawati tidak mampu melaksanakan amanat rakyat sepenuhnya. Karena itu pemerintah dan KPU berkewajiban untuk bekerja sama dan bekerja lebih cermat hingga pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden seluruh warga negara dapat menggunakan hak pilihnya. Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Abdul Mu'muti mempertanyakan akurasi dan efisiensi penghitungan suara yang dilakukan KPU dengan sistem teknologi informasi ini. "Seperti kita tahu penghitungan suara sangat lambat, jauh lebih lambat dari penghitungan suara sebelumnya. Ia juga mengkhawatirkan penghitungan suara sementara saat ini yang menggunakan sistem komputerisasi diperoleh hasil akhir yang tidak sama dengan penghitungan manual. Bila itu sampai terjadi dan berdampak pada molornya jadual pemilihan presiden maka pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah akan menuntut KPU. Poernomo Gontha Ridho - Tempo News Room

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya