TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa pihaknya telah merampungkan inspeksi internal terkait kasus korupsi pengadaan Al-Quran yang terjadi di Kementerian Agama. “Inspeksi sudah selesai. Hasilnya sama Pak Menteri dan Pak Inspektur Jenderal,” kata Nasaruddin melalui pesan pendek pada Senin, 2 Juli 2012.
Nasaruddin tak merinci lebih jauh soal inspeksi internal yang dilakukan kementerian untuk mengusut ihwal korupsi tersebut.
Kasus korupsi pengadaan Al-Quran pertama kali diendus oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selanjutnya, komisi antikorupsi itu menetapkan pasangan bapak-anak Zulkarnaen Djabar serta Dendy Prasetya sebagai tersangka. Mereka diduga menerima suap terkait pengadaan Al-Quran tahun anggaran 2011/2012.
Zulkarnaen Djabar adalah anggota Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sedangkan Dendy, anak Zulkarnaen, adalah Direktur Utama PT Karya Sinergi Alam Indonesia, perusahaan yang memenangkan tender pengadaan senilai Rp 55 miliar.
Ketua KPK Abraham Samad Jumat 29 Juni 2012 lalu mengatakan, Zulkarnaen menerima uang suap karena perannya memuluskan perusahaan tertentu menjadi rekanan proyek pengadaan Al-Quran. Fulus mengucur secara bertahap kepada Zulkarnaen. Jumlahnya, kata Abraham, mulai dari ratusan juta sampai miliaran rupiah.
Menurut Abraham, Zulkarnaen juga mengarahkan oknum di Direktorat jenderal Bina Masyarakat Islam untuk memenangkan perusahaan Dendy, yakni PT Adhi Abdi Aksara Indonesia, dalam proyek pengadaan Al-Quran.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda
2 jam lalu
Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR
3 jam lalu
Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK
6 jam lalu
Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai
10 jam lalu
"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja
16 jam lalu
KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
18 jam lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaAktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya
22 jam lalu
Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
1 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaKPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat
1 hari lalu
KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai
Baca Selengkapnya