TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan masih terbuka peluang terjadi perubahan calon presiden dari Golkar pada pemilihan presiden 2014. "Dalam politik tidak bisa dibuat proyeksi fix dan pasti, harus mengikuti perkembangan, baik internal dan eksternal," kata Akbar di sela rapat pimpinan nasional ketiga di Hotel Aston Bogor, Jumat, 29 Juni 2012.
Menurut Akbar, setelah deklarasi pencalonan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada Ahad, 1 Juli 2012 lusa, seluruh kader harus bekerja keras. Hingga 2014 popularitas dan elektabilitas Ical, sapaan Aburizal, harus berada di atas 20 persen. Saat ini, berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, suara Aburizal masih di kisaran 17 persen.
Akbar berharap menjelang pilpres semua kader bisa mengawal keputusan rapimnas yang menetapkan Aburizal sebagai capres. Karena menurut dia, dalam dua tahun ini bisa saja terjadi masalah yang akan merusak suara partai dan dukungan pada Aburizal. "Maka Golkar harus mengawal hari-hari dengan seksama dan sungguh-sungguh supaya tren kenaikan suara golkar dapat dijaga."
Jika suara Aburizal menjelang pilpres tidak menaik atau bahkan turun, kata Akbar, partai harus segera mencari jalan keluar. Jika perkembangan elektabilitas partai atau calon mengalami penurunan, elite partai harus melihat situasi yang ada dan mencoba membicarakan serta mencari solusi terbaik. Meskipun suara Ical dalam beberapa lembaga survei naik, partai tetap harus berjaga-jaga dan mempersiapkan skenario lain. "Kami tidak bisa berandai-andai. Saat ini kami harus waspada menghadapi kemungkinan di masa depan."
Akbar tidak mengelak jika disebut solusi itu adalah pergantian capres. "Pencalonan tidak mungkin diubah kalau sudah disampaikan ke KPU dan KPU sudah mengesahkan." Pengesahan oleh Komisi Pemilihan Umum masih lama, yaitu 2014, dan banyak hal yang mungkin terjadi.
Selain itu, perolehan suara partai dalam Pemilu 2014 juga akan menentukan apakah Golkar bisa mencalonkan capres sendiri atau harus berkoalisi dan hanya bisa mengajukan cawapres. "Saya pikir hasil pemilu yang paling menentukan untuk pencalonan."
Pendeklarasian Aburizal sebagai capres akan dilakukan usai rapimnas ketiga yang berlangsung di Hotel Aston Bogor pada 29-30 Juni. Deklarasi akan disaksikan pengurus DPP, DPD provinsi dan kabupaten kota, serta pengurus organisasi pendiri dan bentukan partai.
IRA GUSLINA SUFA
Politik Pilihan
OPM Akan Kibarkan Bendera di Tiga Tempat
Polisi Sidoarjo Tangkap 37 Imigran Gelap
Pengadilan Bisa Paksa Polisi Buka Rekening Gendut
Kampanye, Pengalihan Lalu-lintas Sesuai Kondisi
Polisi Tahan 11 Tersangka Kasus Bentrok Batam
Berita terkait
Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim
1 hari lalu
Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.
Baca SelengkapnyaGibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
21 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
31 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
40 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
40 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
41 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
41 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
44 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
50 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
50 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca Selengkapnya