TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan penangkapan pelaku suap di Buol, Sulawesi Tengah, melibatkan Bupati Amran Batalipu. Bahkan, Samad menyebut Amran sebagai tersangka.
"Operasi tangkap tangan ini melibatkan orang yang diduga, atau sudah jadi tersangka, yaitu Bupati. Tersangka berinisial AMB (Amran Batalipu)," kata Abraham saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa 26 Juni 2012.
Menurut Abraham, Amran diduga menerima suap tentang proses penerbitan hak, tapi tak menjelaskan hak yang dimaksud. Namun pernyataan Abraham langsung dibantah oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Menurut Bambang, "Orang yang ditetapkan tersangka itu berinisial A. Dia adalah pengusaha yang diduga pemberi." Diduga, A kependekan dari Anshori.
KPK kembali melakukan tangkap tangan pelaku suap di Boul siang tadi. Dari tangkap tangan itu, terdapat barang bukti sejumlah uang. Namun jumlahnya masih dihitung oleh tim KPK. Suap diduga berkaitan dengan proyek-proyek dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Lantas bagaimana dengan Bupati Amran? Bambang menolak menjelaskan. Ia hanya menyatakan keterlibatan pihak-pihal lain dalam kasus ini sedang ditelusuri. "Sebagian belum bisa diungkap karena proses masih berlangsung," ujarnya.
Sumber Tempo menyebutkan Amran juga berada di tempat kejadian perkara di sebuah vila bernama Asahan. Namun saat penangkapan, ia kabur menggunakan mobil. Sampai saat ini, Amran masih diburu oleh tim KPK.
Bambang menolak menjawab insiden kaburnya Bupati Amran. Ia hanya menyatakan tersangka A kini sedang diinterogasi di Toli-Toli. "Nanti akan dikoordinasikan kapan dibawa ke Jakarta," ucapnya.
Adapun Abraham hanya sesekali tersenyum mendengar penjelasan Bambang. Ia tak membantah pernyataan koleganya itu.
TRI SUHARMAN
Baca juga:
KPK Tangkap Tangan Pelaku Suap di Sulawesi
Berita terkait
KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
4 jam lalu
KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.
Baca SelengkapnyaPutusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron
6 jam lalu
Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK
7 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya
Baca SelengkapnyaKoalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi
8 jam lalu
Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini
10 jam lalu
KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare
12 jam lalu
KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare
Baca SelengkapnyaSidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi
12 jam lalu
KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaSoal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?
13 jam lalu
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya
14 jam lalu
Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini
16 jam lalu
KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.
Baca Selengkapnya