Teroris Semakin Canggih Meretas Situs

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Juni 2012 18:54 WIB

Polisi menggiring tersangka teroris Umar (ditutup wajah) dalam penggeledahan di salah satu rumah di Jalan Pancing Medan, Sumut, Kamis (21/6). ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan modus meretas situs internet oleh jaringan teroris pertama kali tercium sejak kemunculan Imam Samudra. Menurut Sutarman kemampuan mereka dalam meretas situs semakin berkembang.

"Tujuan dari aksi tersebut tentu saja untuk mendapatkan dana yang digunakan dalam menjalankan setiap aksi mereka," kata Sutarman yang ditemui di RS Polri Kramat Jati pada Sabtu, 23 Juni 2012.

Sebelumnya Detasemen Khusus 88 Anti Teror menyita aset teroris Solo senilai Rp 5,937 miliar. Selain itu mereka juga menangkap Rizky Gunawan yang diduga memiliki peran dalam meretas situs.

Sutarman mengatakan belum bisa mengungkapkan siapa jaringan yang berada di belakang Rizky. Hanya saja kepolisian sudah mengantongi beberapa kelompok dan tinggal mendalami perannya.

"Pergerakan mereka seperti sel dan saling berhubungan jadi tidak bisa dipublikasi karena akan memutus tali rantai kelompok tersebut," ujar Sutarman.


Kegiatan yang dilakukan Rizky, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian, Komisaris Besar Boy Rafli adalah salah satu bentuk fai atau pencarian dana. Karena memiliki latar belakang ilmu Informatika Teknologi (IT) khususnya Akutansi Komputer, Rizky mencari dana tidak dengan kekerasan. “Dia hack situs MLM dengan sistem investasi online,” kata Boy kemarin.



SYAILENDRA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya