Sejumlah prajurit TNI AU berada didekat bangkai Pesawat Fokker 27 yang jatuh di sekitar kompleks perumahan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6). Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus mengatakan, enam dari tujuh penumpang pesawat Fokker 27 bernomor registrasi 2708 meninggal dunia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Fokker 27 dengan nomor registrasi A2708 yang hari ini jatuh di kompleks Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ternyata sudah berusia 35 tahun. Pesawat pabrikan Fokker Netherland dengan engine 2 EA Rolls Royce DArt MK 536-7R ini sudah masuk dalam skuadron II penerbang sejak tanggal 9 Februari 1977.
Usia ini pun dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Di kediaman Wakil Presiden Boediono di Jalan Diponegoro, Purnomo menjelaskan pesawat ini memang akan digantikan oleh pesawat CN295 buatan Airbus Military. "Kementerian Pertahanan sudah menandatangani kontrak dan sedang dikerjakan pesawat CN 295," kata dia, Kamis malam, 21 Juni 2012.
Dua pesawat, kata Purnomo, seharusnya sudah tiba dari Spanyol tahun ini. Selanjutnya pesawat-pesawat lainnya akan dikerjakan di Indonesia, kerja sama PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military. Akhir 2013, PT DI akan memulai perakitan pesawat yang bernama asli C-295 ini.
Penandatanganan pembelian sembilan pesawat angkut CN-295 ini sudah dilaksanakan pada Februari 2012 lalu dengan nilai kontrak US$ 325 juta. Rencananya pesawat angkut ini akan digunakan untuk tujuan pertahanan, logistik dan kemanusiaan.
Fokker 27 dengan nomor registrasi A2708 jatuh tadi siang ketika sedang dalam operasi latihan profisiensi penerbang "touch and go". Pilot sudah melapor akan melakukan landing terakhir sebelum akhirnya menimpa delapan rumah.
Informasi yang didapatkan Tempo, mesin kanan pesawat mati dan pesawat memelintir sebelum akhirnya jatuh. Tetapi Marsekal Madya Dede Rusamsi, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, mengaku belum mendapat info tersebut. "Investigasi akan dilakukan sejak malam ini dan kira-kira dalam waktu tiga bulan mendatang sudah diketahui apa penyebabnya," kata dia.