Aktivis Lingkungan Serukan Normalisasi Kali Surabaya  

Reporter

Editor

Selasa, 5 Juni 2012 12:30 WIB

Peringati hari lingkungan hidup se-Dunia, para aktifis lingkungan di Surabaya serukan "stop pencemaran kali Surabaya". Aksi digelar di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/6). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq

TEMPO.CO, Surabaya - Memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Selasa, 5 Juni 2012, beragam aktivis lingkungan di Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Mereka membawa aneka poster dan spanduk serta beragam jenis ikan yang terbuat dari gabus. Pengunjuk rasa menyuarakan dua tuntutan, yakni "stop pencemaran kali Surabaya" serta "stop perusakan hutan mangrove di pantai Surabaya".

"Kami mendesak Gubernur segera merelokasi seluruh pabrik yang berdiri di sepanjang Kali Surabaya," kata Direktur Lembaga Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Surabaya, Prigi Arisandi.

Selain Ecoton, unjuk rasa juga diikuti oleh lembaga swadaya masyarakat pemerhati masalah lingkungan, seperti Nol Sampah, Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL), serta Cak dan Ning Surabaya.

Menurut Prigi, Kali Surabaya saat ini berada pada fase pencemaran terburuk. Ini bisa dilihat dari matinya ribuan ikan yang terjadi sejak 26 Mei 2012 dan masih berlangsung hingga saat ini.

Prigi menegaskan bahwa Ecoton telah melayangkan somasi kepada Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan memberikan waktu selama 10 hari untuk segera melakukan normalisasi Kali Surabaya. Faktanya, hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan yang melakukan pencemaran dan menyebabkan ribuan ekor ikan mati mengambang pada 26 Mei 2012 yang ditindak.

Koordinator KJPL, Teguh Ardi Srianto, mengatakan selain terjadi pencemaran di sungai, masalah lingkungan yang tak kalah serius adalah kondisi hutan mangrove di Surabaya. Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Ini bisa dilihat dari gundulnya hutan mangrove yang ada di pantai utara Surabaya ataupun di pantai timur Surabaya. "Kami juga mendesak Wali Kota segera menanam kembali mangrove serta menindak perusak mangrove," ujar Teguh.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

45 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya