TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yogyakarta pagi tadi, sekitar pukul 07.00 WIB, dihebohkan dengan adanya awan terbelah di langit. Tak pelak, banyak warga mengira itu tanda akan terjadi gempa bumi.
Masyarakat yang berada di luar rumah menengadahkan kepala melihat awan yang berbentuk garis membelah angkasa. Ada kekhawatiran masyarakat bahwa itu tanda akan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi Yogyakarta 2006 masih menjadi trauma bagi masyarakat Yogyakarta.
"Awan itu membelah langit. Kekhawatiran akan terjadi gempa membuat masyarakat waspada," kata Irawan, 45 tahun, salah seorang warga yang melihat awan itu, Selasa, 5 Juni 2012.
Awan itu, kata dia, terlihat jelas di atas langit Yogyakarta. Warga mengira awan Cirrus itu sebagai pertanda akan terjadi gempa bumi, meskipun tidak terbukti secara ilmiah.
Awan tegak lurus di langit itu begitu mengkhawatirkan warga. Jika itu disebut asap dari pesawat, nyatanya, meski setiap hari pesawat terbang di atas Yogyakarta, belum pernah terjadi seperti itu.
Namun, saat dikonfirmasi terpisah, Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memastikan bahwa awan itu adalah jejak pesawat terbang. Awan itu juga tidak ada kaitannya dengan fenomena supermoon dan gempa bumi di Sukabumi, Senin, 4 Juni 2012, pukul 18.18 WIB.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya menjelaskan ada pesawat yang melintas di atas Yogyakarta dari Bandara Adisutjipto. Secara teori, saat terbang, pesawat membuang gas sangat panas di udara, sementara suhu udara di ketinggian 3.000 meter sangat dingin. "Maka pertemuan gas buang yang panas dan suhu yang sangat dingin bisa membentuk seperti awan bergaris, lama-lama akan hilang," kata Tony.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Ical ''Siap Ditembak'' Tapi Takut Jawab Lapindo
Trio Macan Bernasib Sama seperti Lady Gaga
Gaya Seminar Bisnis ala Dahlan Iskan
Video Neymar ala Malaysia, Terpopuler di YouTube
Foto Mesra dengan Pria Lain, Syahrini Selingkuh?
Berita terkait
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
1 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
1 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
1 hari lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
2 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca SelengkapnyaRekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig
2 hari lalu
Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi
2 hari lalu
Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.
Baca SelengkapnyaCerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh
2 hari lalu
Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaGempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM
4 hari lalu
Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan
4 hari lalu
Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.
Baca SelengkapnyaGempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara
5 hari lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.
Baca Selengkapnya