TEMPO Interaktif, Jakarta: Safrida, istri perwira Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI-AU) yang sempat ditahan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) beberapa waktu lalu, akan dimintai keterangannya oleh tim penyidik Kejaksaan Swedia, pada Sabtu (20/3) di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. "Seputar selama saya ditahan GAM," kata Safrida, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/3).Untuk itu, Safrida dipanggil tim penyidik Mabes Polri. Menurut Safrida, polisi tidak meminta keterangannya, tapi dirinya diminta menceritakan kisah penahanan sekitar enam bulan oleh GAM. "Tim penyidik Polri mengklarifikasi pengalaman Safrida bersama GAM dan memberikan pembekalan dalam menghadapi tim jaksa Swedia. Tidak ada instruksi khusus," kata Mayor TNI-AU Agus Hariyanto yang datang mendampingi Safrida. Setelah diperiksa Polisi Militer TNI-AU Februari lalu, kedatangan Safrida ke Mabes Polri kali ini adalah pertama kalinya. Tim penyidik Polri, diantaranya adalah Komisaris Polisi Dedi, juga mengklarifikasi klarifikasi kematian Ersa Siregar, reporter Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Seperti diketahui, tim Kejaksaan Swedia datang ke Indonesia untuk menindaklanjuti laporan resmi pemerintah Indonesia tentang keterlibatan Hassan Tiro dalam sejumlah aksi terorisme dan tindak pidana lainnya di Aceh dan sejumlah daerah di Indonesia. Martha Warta - Tempo News Room