TEMPO.CO , Jakarta:-Komisi Pemberantasan Korupsi tidak hanya menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Kini KPK juga mengusut kasus pencucian uang hasil korupsi Hambalang yang diduga mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
Kemarin lembaga antikorupsi itu memanggil bekas Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Minahasa Tenggara, Diana Maringka. Diana dicecar oleh penyelidik KPK seputar politik uang dalam Kongres Demokrat oleh tim sukses Anas Urbaningrum. “Saya enggak tahu soal proyek Hambalang, tapi saya tadi ditanya soal bagi-bagi duit di Kongres Bandung waktu itu,” kata Diana kepada wartawan seusai pemeriksaan.
Kepada penyelidik, Diana mengungkapkan beberapa kali menerima uang dari tim Anas, masing-masing sebesar Rp 100 juta, US$ 7.000, dan Rp 30 juta. Uang itu, kata dia, mengalir beserta instruksi untuk memilih Anas sebagai ketua umum. Soal sumber dana itu, Diana mengaku tak tahu.
Diana pun telah melaporkan dugaan praktek money politics itu kepada Komisi Pengawas Partai Demokrat. Ia menyerahkan bukti satu unit telepon seluler BlackBerry Gemini pemberian tim sukses Anas.
Selain Diana, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua DPC Demokrat Bualemo, Gorontalo, Ismiyati Saidi. Namun Ismiyati tak memenuhi panggilan.
Ismiyati pernah mengaku kecipratan duit saat kongres di Bandung. Hal itu diungkapkannya saat bersaksi untuk Muhammad Nazaruddin dalam sidang kasus suap Wisma Atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, medio Maret lalu.
Sebelumnya, Nazaruddin dalam sejumlah kesempatan menyebut Grup Permai mendapat komisi Rp 100 miliar dari kontraktor Hambalang, PT Adhi Karya Tbk. Separuh duit itu digunakan untuk memenangkan Anas di Bandung. Sisanya mengalir ke petinggi Kementerian Olahraga dan politikus Senayan.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., menuturkan, penyelidikan kasus Hambalang baru soal proses penerbitan sertifikat pembebasan lahan dan pengadaan. Ia membantah pengusutan sudah menyentuh soal aliran duit proyek ke Kongres Demokrat. “Kalau ada pertanyaan yang berkembang di tengah penyelidikan, ya, bisa saja,” ujarnya.
Meski sudah memeriksa 50 saksi lebih, KPK belum menjadwalkan pemeriksaan Anas. “Sampai hari ini belum ada jadwal meminta keterangan Anas. Tidak tahu kalau minggu depan,” kata dia.
Anas belum bisa dimintai konfirmasi. Namun berulang kali ia menyanggah terlibat kasus Hambalang. PT Adhi Karya juga membantah telah memberikan uang. Adapun Ketua Komisi Pengawas Demokrat T.B. Silalahi mengatakan sulit membuktikan dugaan politik uang dalam Kongres Bandung. Ia beralasan, bukti yang diterima sangat minim. “Kami menunggu bukti lain,” ujarnya.
Mengenai dugaan keterlibatan Anas, Silalahi menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk membuktikan. "Sudah ditangani KPK. Komwas (Komisi Pengawas) hanya memantau," kata dia.
ISMA SAVITRI | IRA GUSLINA SUFA | AGUSSUP
Berita terkait
Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres
23 Desember 2023
Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBelum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN
30 Oktober 2023
Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap
10 September 2023
Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan
7 September 2023
Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaHadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum
31 Juli 2023
Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.
Baca SelengkapnyaProfil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaProfil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.
Baca Selengkapnya