Aturan Keselamatan Penerbangan Tak Ditaati Saat Joy Flight
Reporter
Editor
Jumat, 18 Mei 2012 11:41 WIB
Pilot Sukhoi Superjet-100 Alexander Yablontseva (kiri) dalam penerbangan dari Myamnar menuju Indonesia. sergeydolya.livejournal.com
TEMPO.CO, Jakarta - Selama penerbangan joy flight Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei lalu, peraturan keselamatan penerbangan diduga kuat tidak diberlakukan secara ketat.
Seperti dilaporkan Time pekan ini dengan tajuk The Fatal Flight of the Superjet 100: Why Did It Slam Into a Mountain?, kru pesawat membiarkan pintu kokpit beberapa kali terbuka, mengizinkan penumpang berbicara dengan pilot, bahkan menikmati pemandangan luar dari jendela kokpit.
Bahkan, saat pesawat melintas di garis khatulistiwa, Sergei Dolya, blogger Rusia dan penulis perjalanan yang ikut dalam joy flight yang pertama mengaku sempat berpakaian Poseidon dan memercikkan air seperti melakukan semacam ritual pagan. Di akun Twitter, Dolya mem-posting foto-foto dirinya di ruang kokpit dan berfoto bersama kopilot saat pesawat terbang.
Sebelumnya Der Spiegel, majalah terbitan Jerman, melaporkan dugaan pesawat SSJ-100 jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, lebih karena dugaan longgarnya keselamatan keamanan yang diberlakukan saat joy flight.
Dolya kepada Time mengakui masuk ke ruang kokpit dan mereka bergembira ria menikmati penerbangan. Namun, menurut dia, pilot bekerja profesional. “Mereka tahu apa yang mereka kerjakan,” ujar Dolya.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.