TEMPO.CO, Tulungagung - Keluarga Hisyam Dayu Firmansyah, tahanan anak yang tewas di penjara Tulungagung, meminta petugas penjara tersebut diusut dan dibawa ke meja hijau. Pasalnya, keluarga menganggap kematian Dayu diakibatkan keteledoran para sipir yang bertugas saat itu. "Mereka membiarkan cucu saya dihajar sampai mati," ujar kakek korban, Pamuji, 68 tahun, Rabu 16 Mei 2012.
Meskipun polisi telah menyeret 16 penghuni blok F Lapas Klas II B Tulungagung ke meja hijau, nyaris belum ada para petugas penjara yang tersentuh. Padahal, peristiwa penganiayaan itu tak akan terjadi jika pegawai lapas melakukan pengawasan dengan benar.
Petugas sama sekali tak mengetahui adanya penganiayaan yang berlangsung sehari penuh itu. Bahkan, seorang tahanan dewasa sempat masuk ke sel tahanan anak dan ikut menganiaya Dayu sekaligus menyebarkan informasi bahwa Dayu adalah mata-mata polisi. Karena itu, Pamuji menilai aparat hukum melindungi petugas Lapas Tulungagung atas insiden yang menewaskan cucunya 13 Januari lalu itu.
Dari pemeriksaan pengadilan terungkap jika aksi pengeroyokan itu dikoordinir oleh tahanan senior bernama Nain Ashari. Dia adalah tahanan paling lama dan ditakuti di kamar tahanan anak. Nain sendiri, meskipun sudah berusia 19 tahun masih menghuni sel anak. Dia pula yang memaksa tahanan lain memukuli Dayu. "Jika tidak mau kami yang akan dipukul," kata Dian Sofiatul Imron, 18 tahun, salah satu pelaku saat memberikan kesaksian di depan pengadilan.
Kepala Satuan Reskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris I Gde Juliana mengatakan polisi tak menemukan unsur kelalaian petugas lapas. Sebab, para tahanan bersekongkol merahasiakan peristiwa itu dan melarang korban keluar sel. "Petugas tak tahu ada penganiayaan," katanya.
Sementara soal keberadaan tahanan di atas usia 17 tahun di sel anak-anak, Gde mengatakan mereka masih berusia anak-anak saat pertama kali masuk. Karena keterbatasan ruangan, mereka tetap berada di sel anak meskipun secara biologis sudah berubah menjadi dewasa.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
Kisah GraceTak Kerjakan "PR" Sekolah Dijebloskan ke Penjara Anak
18 Juli 2020
Grace, anak keturunan Afrika-Amerika dijebloskan ke penjara anak oleh hakim di Michigan karena tidak mengerjakan tugas sekolah karena menderita ADHD.
Baca SelengkapnyaCegah Corona, 14 Ribu Narapidana dan Anak Sudah Bebas
2 April 2020
Sekitar 14 ribu narapidana dan anak sudah dibebaskan dan dikeluarkan dari lapas dalam rangka mencegah penyebaran Corona.
Baca SelengkapnyaMenteri Yasonna H Laoly Berlinang Air Mata di Penjara Khusus Anak
18 April 2018
Yasonna H Laoly beberapa kali menyeka air mata di pipi menyaksikan pertemuan ibu dan anak-anak yang menjadi penghuni LPKA Tangerang.
Baca SelengkapnyaKekerasan di Penjara Anak, PM Australia Turun Tangan
26 Juli 2016
Dalam rekamanan CCTV itu terlihat bagaimana para sipir menelanjangi, melecehkan, dan melanggar hak seorang bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaEmpat Anak Kabur dari LP Makassar
5 Mei 2014
Belum dapat memastikan penyebab kaburnya.
Baca SelengkapnyaHari Anak Nasional, Hak Tahanan Anak Harus Dijaga
23 Juli 2013
Pemerintah harus lebih peduli pada perlindungan hak tahanan anak di lembaga pemasyarakatan. Salah satunya, jangan menggabungkan dengan tahanan dewasa.
Baca SelengkapnyaBocah Divonis Penjara Akan Banding
8 Juni 2013
Setelah bebas, dia tinggal bersama wartawan lokal karena orang
tuanya tidak menghendaki dia pulang.
Komisi Anak Minta Tahanan Anak Bisa Ikut Ujian
12 April 2013
UU Sistem Peradilan Pidana Anak yang melarang penahanan anak baru berlaku pada 2014.
Baca SelengkapnyaCuri Cabai, Tiga Anak Mendekam di Penjara
14 Agustus 2012
Tiga anak ini menjual cabai curian untuk memperoleh uang jajan.
Baca SelengkapnyaDPR Pertimbangkan Penghapusan Tahanan Anak
22 Februari 2012
Tahanan anak itu stigma yang seakan-akan perampasan hak anak.
Baca Selengkapnya