ITB Buka Dua Program Studi Baru Bidang Hayati

Reporter

Editor

Senin, 30 April 2012 13:18 WIB

TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai tahun ini membuka dua program studi baru untuk jenjang S-1. Kedua jurusan tersebut yaitu Rekayasa Hasil Pertanian dan Rekayasa Hasil Kehutanan.

Direktur Humas ITB, Marlia Singgih, mengatakan titik berat kedua program studi baru itu lebih ke enggineering atau teknik dibanding sains. "Itu di bawah Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB," katanya kepada Tempo, Senin, 30 April 2012.

Kuota masing-masing program studi baru itu sebanyak 50 kursi. Nantinya mahasiswa jurusan tersebut kuliah di kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang, bekas kampus Universitas Winaya Mukti.

Menurut Marlia, jurusan baru itu untuk melengkapi tahapan berikutnya dari teknik dan ilmu pertanian di kampus lain seperti Universitas Padjadjaran dan Institut Pertanian Bogor. "Karena lebih ke teknik, nantinya mahasiswa juga membuat desain dan mesin pangan," kata dia lagi.

Kedua program studi itu bisa dipilih oleh peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2012. Seluruh kuota, kata Marlia, disaring lewat ujian tertulis tersebut karena ITB belum membukanya untuk jalur undangan.

Tahun ini ITB akan menerima 3.300 mahasiswa baru. Sebanyak 1.900 kursi diperuntukkan calon dari jalur undangan. Selebihnya diperebutkan lewat ujian tertulis SNMPTN.

ANWAR SISWADI


Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

7 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

8 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

22 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

22 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya