3 TKI Ditembak Mati, Malaysia Minta Maaf

Reporter

Editor

Jumat, 27 April 2012 21:05 WIB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan pers bersama Polri, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, (27/4). Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan pemerintah Malaysia melalui Kepolisian Diraja Malaysia sudah meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas keterlambatan informasi yang diberikan kepada Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur mengenai kematian tiga Tenaga Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat.

"Permintaan maaf ini sesuai informasi dari tim khusus," kata Marty, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 27 April 2012.

Tiga TKI asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan, Lombok Timur dan Desa Pengadangan, Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dipulangkan dalam keadaan meninggal. Ketiganya meninggal pada 24 Maret lalu. Sementara pihak KBRI baru mendapat kabar kematian ketiganya seminggu setelahnya, yakni pada 3 April lalu.

Mereka adalah Herman asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan, Abdul Kadir Jaelani asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan, dan Mad Noon asal Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela. Ketiga TKI meninggal dunia akibat tembakan oleh polisi Malaysia di daerah Port Dickson. Mereka dianggap membahayakan karena membawa parang dan menyerang polisi.

Menurut Marty, pemerintah masih harus memverifikasi kebenaran atas penjelasan pihak Kepolisian Diraja Malaysia mengenai kematian tiga TKI itu. Apalagi ketiganya meninggal karena ditembak setelah dianggap mencurigakan dan menyerang polisi Malaysia. "Sebagai negara yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan asas praduga tidak bersalah, tentunya pemerintah tak dapat menerima tindakan semena-mena yang melanggar prinsip-prinsip termaksud," kata Marty.

Malaysia sudah memberikan penjelasan terkait dengan kronologis peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya tiga TKI. "Menurut pihak Malaysia, atas laporan warga setempat, ketiga WNI tersebut diduga akan melakukan perampokan," ujar Marty. "Penembakan terhadap tiga korban tersebut, menurut polisi Malaysia, merupakan pembelaan diri akibat penyerangan ketiga orang TKI yang melawan saat penangkapan."

Marty mengatakan penjelasan pemerintah Malaysia didapat setelah Kementerian Luar Negeri mengirimkan tim khusus ke Malaysia yang diketuai oleh staf ahli menteri dan diperkuat oleh unsur Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, termasuk atase kepolisian dan pengacara KBRI di Kuala Lumpur.

PRIHANDOKO


Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

9 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

9 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

16 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya