TNI-Polri Selidiki Penyebab Bentrokan Kostrad dan Brimob

Reporter

Editor

Selasa, 24 April 2012 06:23 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Jakarta: -- Markas Besar TNI segera membentuk tim untuk menyelidiki pemicu bentrokan antara anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI dan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dua hari lalu di Kota Gorontalo, yang mengakibatkan enam orang terluka. “Tentu kami lihat duduk kronologi bentrokan ini, apa TNI yang salah atau bagaimana? Itu yang paling penting,” kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul di Jakarta kemarin.

Ia berharap komandan masing-masing korps mengatasi kemungkinan munculnya bentrokan susulan.

Bentrokan itu bermula ketika anggota Brimob sedang melakukan patroli melewati kantor Komisi Pemilihan Umum Limboto, Gorontalo, Sabtu pekan lalu, pukul 23.30 Wita. Tiba-tiba, kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mereka dilempari batu oleh kelompok tak dikenal. Dua polisi menderita luka.

Brimob kemudian melakukan penyisiran. Sekitar pukul 02.00 Wita, Ahad dinihari lalu, mereka terlibat baku tembak dengan kelompok tak dikenal itu di dekat kantor Dinas Pekerjaan Umum. Brimob menangkap salah satu pengendara sepeda motor yang diduga pelaku pelemparan, yang kemudian dikenali sebagai anggota TNI. Menurut polisi, ada empat anggota TNI yang terkena tembakan peluru karet dalam bentrokan itu.

Versi TNI, seperti disampaikan Kepala Penerangan Kodam Wirabuana Letnan Kolonel Yance Woley, saat dilakukan penyisiran, Brimob menangkap tiga pengendara sepeda motor yang berboncengan. Dua di antaranya melarikan diri, yang kemudian ditembaki oleh Brimob. Dalam laporan yang diterima Mabes TNI, seperti disampaikan Iskandar, anggota Kostrad yang luka enam orang dan hingga kemarin masih dirawat di rumah sakit.

Kemarin situasi di Gorontalo dilaporkan sudah kondusif. Untuk mengusut kasus ini, Mabes Polri juga mengirim Kepala Korps Brimob, Kepala Biro Pengamanan Internal dari Divisi Propam, dan Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Mabes Polri juga menyampaikan kabar terjadinya pembakaran kantor Kepolisian Sektor Sumalata kemarin, sekitar pukul 02.00 Wita. Kantor polisi berada di Kabupaten Gorontalo Utara, yang jaraknya lebih dari 200 kilometer dari Gorontalo. Sejumlah barang inventaris kantor dibakar. Karena peristiwa itu terjadi pada pagi buta, petugas yang berjumlah tak lebih dari sepuluh orang itu pun tak berkutik menghadapi massa tak dikenal ini karena kalah jumlah. Polisi, seperti kata Boy Rafli, belum menemukan hubungan antara pembakaran itu dan bentrokan di Gorontalo. "Dugaan pelaku (dari) tentara belum ada," katanya.

Di Jakarta, politikus Senayan mengecam terjadinya bentrokan tersebut. Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil mengatakan ada aroma perebutan lahan rezeki dalam bentrokan di Gorontalo. Ia menyarankan agar pemimpin Kostrad dan Brimob di Gorontalo dievaluasi. "Jika ada kelalaian atau berebut 'lahan rezeki', segera dicopot," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden sudah memerintahkan Panglima TNI dan Kepala Polri agar menangani masalah tersebut, terutama untuk mengembalikan rasa aman masyarakat.

l INDRA WIJAYA | Febriyan | ARYANI KRISTANTI | Manan

Berita terkait

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

20 hari lalu

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

Bentrok TNI AL dan Brimob seperti yang terjadi di Kota Sorong kemarin seharusnya tidak boleh terjadi.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

20 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Kecam Bentrok TNI dan Brimob Polri di Sorong

21 hari lalu

Anggota Komisi I Kecam Bentrok TNI dan Brimob Polri di Sorong

DPR mendorong pemerintah untuk segera mengevaluasi kinerja Panglima TNI dan Kapolri, setelah terjadi bentrok antara TNI dan Brimob.

Baca Selengkapnya

Lima Personel TNI Terluka Imbas Bentrokan Brimob dengan Marinir di Pelabuhan Sorong

21 hari lalu

Lima Personel TNI Terluka Imbas Bentrokan Brimob dengan Marinir di Pelabuhan Sorong

Lima personel TNI yang terlibat bentrok dengan Brimob telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

TNI Masih Cari Tahu Informasi Awal Bentrokan Brimob dengan Polisi Militer di Sorong

21 hari lalu

TNI Masih Cari Tahu Informasi Awal Bentrokan Brimob dengan Polisi Militer di Sorong

Bentrok antara anggota TNI dan Brimob tersebut terjadi manakala anggota Pomal tengah bertugas mengatur pemudik di pelabuhan Kota Sorong, pagi ini.

Baca Selengkapnya

Kondisi Terakhir Dua Polisi Korban Pengeroyokan di Cijantung

11 Juni 2018

Kondisi Terakhir Dua Polisi Korban Pengeroyokan di Cijantung

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kondisi dua polisi korban pengeroyokan di Cijantung sudah membaik

Baca Selengkapnya

Polisi dan Anggota TNI Adu Jotos di Dompu NTB Karena Salah Paham

13 Oktober 2017

Polisi dan Anggota TNI Adu Jotos di Dompu NTB Karena Salah Paham

Anggota Polantas Polres Dompu Nusa Tenggara Barat adu jotos dengan anggota TNI lantaran salah paham.

Baca Selengkapnya

Kasat Brimob Gorontalo Dipecat  

3 Mei 2012

Kasat Brimob Gorontalo Dipecat  

Eko digantikan oleh Ajun Komisaris Besar Kamaruddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Satuan Brimob Aceh.

Baca Selengkapnya

Bentrok Anggota TNI-Brimob, 9 Orang Jadi Tersangka

27 April 2012

Bentrok Anggota TNI-Brimob, 9 Orang Jadi Tersangka

Konflik bermula ketika pasukan Brimob berpatroli melewati kantor Komisi Pemilihan Umum Limboto pada 20 April 2012 sekitar pukul 23.30 WITA.

Baca Selengkapnya

Kapolri: 9 Anggota Brimob Gorontalo Ditahan  

27 April 2012

Kapolri: 9 Anggota Brimob Gorontalo Ditahan  

Panglima TNI minta motif penembakan prajurit Kostrad di Gorontalo diselidiki.

Baca Selengkapnya