Imigran Gelap Dipindahkan ke Surabaya  

Reporter

Editor

Senin, 23 April 2012 16:31 WIB

Sebanyak 43 imigran (43 warga Afganistan dan 2 warga Sudan) ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Imigrasi Kelas I Malang. Tempo/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Malang - Imigran gelap yang terdampar di Pantai Wonogoro, Kecamatan Gedagangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, secara bertahap dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Bangil, Pasuruan. "Tahap awal sebanyak 30 imigran," kata juru bicara Kantor Imigrasi Malang, Wilhemus Meligun, Senin, 23 April 2012.

Mereka diangkut sebuah bus didampingi petugas Imigrasi dan pengawalan petugas Kepolisian Malang. Sebelumnya mereka menempati ruang isolasi kantor Imigrasi Kota Malang. Sebagian menempati Hotel Nugraha di Jalan Panji Suroso, Kota Malang, tak jauh dari kantor Imigrasi Malang.

Menurut Wilhemus, sembilan imigran masih berada di kantor Imigrasi Malang. Sebanyak 26 orang ditempatkan di Hotel Nugraha. Empat di antaranya anak-anak. Dua imigran mengalami luka dan sakit serta sedang dirawat dokter setempat.

Di antara yang menginap di Hotel Nugraha adalah imigran asal Afganistan, Khaliqdad Jamdad, beserta istri dan keempat anaknya. Khaliqdad mengaku nyaman dan dalam kondisi sehat. Khaliqdad yang berprofesi sebagai pedagang di Afganistan mengeluarkan uang dua ribu dolar Amerika untuk menyeberang ke Australia. "Afganistan tak aman, anak-anak harus sekolah," katanya.

Sebelumnya, Khalidad tinggal di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, selama delapan bulan. Mereka masuk ke Indonesia secara ilegal melalui jalur udara, yakni Afganistan-Pakistan-Thailand-Malaysia-Indonesia. Penyelundupan orang ke Australia, katanya, dikendalikan oleh seseorang di Pakistan. “Ada jaringannya yang melibatkan orang Indonesia, Malaysia, Thailand dan Pakistan," ujarnya.

Khalidad memaparkan bahwa di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, sudah menunggu sebuah kapal di tengah laut yang akan mengangkut mereka ke Australia. Untuk menuju ke kapal, para imigran diangkut menggunakan sekoci.

Semula pelayaran dari Pantai Pangandaran tidak mengalami kendala. Namun, setelah dua hari berada di tengah laut, tiba-tiba mesin kapal mati. Akibatnya mereka terkatung-katung hingga akhirnya terdampar di pesisir Wonogoro, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jumat malam, 20 April 2012.

Sebanyak 68 orang imigran dan seorang nakhoda kapal asal Nusa Tenggara Timur ditahan polisi. Kabarnya kapal itu ditumpangi 83 orang asal Afganistan dan Sudan. Namun, selebihnya berhasil melarikan diri.

Saat ini nahkoda kapal menjalani pemeriksaan di Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mengungkap jaringan penyelundupan orang ke Australia.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya