TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi siap menyalurkan subsidi perumahan bagi pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Subsidi uang muka perumahan akan diberikan kepada 1.500 pekerja dengan besaran masing-masing Rp 2 juta. "Tahun ini pemerintah menyiapkan anggaran pemberian subsidi bagi pekerja dan telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam rilisnya, Kamis, 19 April 2012.
Subsidi tersebut akan diberikan dalam bentuk uang muka perusahaan, subsidi koperasi buruh, dan iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja di luar hubungan kerja. Uang muka tersebut hanya diberikan kepada pekerja yang ingin memiliki rumah.
Adapun untuk subsidi koperasi, pemerintah telah menyiapkan anggaran bagi 250 koperasi khusus pekerja sebesar Rp 20 juta per koperasi. Adapun untuk subsidi iuran Jamsostek di luar hubungan kerja, Kementerian menyiapkan anggaran bagi 8.000 orang yang akan mendapatkan bantuan iuran sebesar Rp 80.000 selama delapan bulan. Subsidi ini diberikan dengan tujuan untuk mengajak pekerja informal agar menjadi peserta Jamsostek.
“Pemberian subsidi ini juga akan dikombinasikan dengan subsidi program yang telah diberikan selama ini,” kata Muhaimin. Ia berharap pemberian subsidi kepada buruh dapat membantu kehidupan para pekerja dan dapat langsung dirasakan manfaatnya.
Muhaimin menjelaskan, program subsidi uang muka perumahan bagi buruh sudah dimulai sejak 2008. Tujuannya untuk mempercepat pembangunan rumah-rumah pekerja di sekitar kawasan industri.
Tahun ini, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mulai kembali mengintensifkan program subsidi uang muka perumahan tersebut. Saat ini pemerintah tengah melakukan verifikasi data pekerja penerima subsidi tersebut.
Selain program tersebut, Muhaimin mengatakan dirinya akan mengajak perusahaan-perusahaan swasta untuk turut membantu pembangunan perumahan pekerja di sekitar kawasan industri. Pembangunan rumah susun sederhana sewa maupun rumah susun sederhana milik direncanakan akan diperbanyak di basis-basis industri, seperti di Batam, Jakarta, Surabaya, Medan, Bekasi, dan Tangerang.
“Untuk jangka panjang, pemerintah telah menyusun langkah-langkah strategis untuk menjamin standar kehidupan yang layak bagi pekerja dan buruh di sekitar kawasan industri,” kata Muhaimin.
RAFIKA AULIA
Berita terkait
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil
3 hari lalu
Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.
Baca SelengkapnyaKerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya
4 hari lalu
Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaPabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja
5 hari lalu
Pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Suryacipta Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSurvei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja
18 hari lalu
Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.
Baca SelengkapnyaLowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
25 hari lalu
Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan
52 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI
Baca SelengkapnyaJepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia
53 hari lalu
Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
55 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaKenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya
57 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun
14 Maret 2024
Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.
Baca Selengkapnya