TEMPO.CO, Jakarta- Tahun ini Dewan Perwakilan Rakyat dijadwalkan mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat. Kepastian ini ditegaskan Ketua DPR Marzuki Alie saat membuka Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara IV di Tobelo, Halmahera Utara, Kamis siang ini, 19 April 2012.
“Ini akan menjadi landasan penyelesaian sengketa hak adat dan semoga disahkan tahun ini,” kata Marzuki disambut tepuk tangan ribuan peserta kongres.
Selama ini, kata Marzuki, pengakuan dan perlindungan hak adat baru diakomodasi dalam UU Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. “Selain itu, adanya Nota Kesepahaman antara Aliansi Masyarakat Adat dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Badan Pertanahan Nasional serta Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan keberpihakan negara pada masyarakat adat,” kata Marzuki.
Pada masa sidang keempat tahun ini, DPR juga akan mulai membahas Rancangan Undang-Undang tentang Pemerintahan Desa. Marzuki menjanjikan naskah undang-undang tersebut akan mengakomodasi sistem nilai dan hukum adat di desa-desa adat di seluruh Indonesia. “Semoga sistem pemerintahan adat bisa diakomodasi,” katanya.
WAHYU DHYATMIKA
Berita terkait
Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat
9 hari lalu
Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.
Baca SelengkapnyaKetua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari
34 hari lalu
Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.
Baca SelengkapnyaKomitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan
36 hari lalu
Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.
Baca SelengkapnyaOmbudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN
38 hari lalu
Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
39 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaReaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN
43 hari lalu
Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka
43 hari lalu
AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.
Baca SelengkapnyaPakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN
43 hari lalu
Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia
44 hari lalu
Anggota DPR mengatakan bahwa jangan sampai IKN membuat warga setempat menjadi seperti masyarakat adat di negara-negara lain yang terpinggirkan.
Baca SelengkapnyaSoal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat
45 hari lalu
Pakar hukum Unair menyebut sejumlah kebijakan terbaru otorita IKN sebagai salah satu bukti hukum yang belum melindungi masyarakat adat.
Baca Selengkapnya