TEMPO.CO, Depok - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi di kompetisi tingkat dunia. Tim yang beranggotakan lima mahasiswa Fakultas Hukum berhasil menyabet gelar Honourable Mention pada Kompetisi Annual Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot Court ke-19 di Wina, Austria pada 29 Maret hingga 5 April 2012.
Mereka adalah Aldila Mesra, Marshall Pribadi, Nikki Krisadtyo, Prasetyo Pratama Sukirno, dan Salma Izzatii. "Salah satu anggota tim UI, Prasetyo Pratama Sukirno, terpilih sebagai 40 best oralis," kata Kepala Kantor Komunikasi UI, Siane Indriani, Jumat, 13 April 2012.
Menurut Siane, Prasetyo mampu menyisihkan lebih dari seribu mahasiswa yang berasal dari 282 universitas terkemuka di 68 negara. Juara umum Annual Willem C. Vis ini adalah University of India. "Juara dua diraih oleh London College University," katanya.
Kompetisi Annual Willem C. Vis ini diadakan dalam format arbitrase komersial internasional, yakni solusi penyelesaian sengketa perdagangan internasional saat ini. Kompetisi ini menggunakan hukum substansi United Nations Conventions on Contracts of International Sales of Goods (CISG). Hukum ini telah diadopsi oleh 78 negara, di antaranya Cina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, dan Singapura.
Sedangkan, hukum formal yang digunakan adalah CIETAC Arbitration Rules, yaitu institusi arbitrase yang telah menangani kasus terbanyak di dunia. Kapten tim UI Marshall Pribadi mengatakan, dengan mengikuti kompetisi Annual Willem C. Vis ini, mahasiswa akan mendapat pengalaman yang sangat berguna, apalagi dalam menghadapi dunia kerja di bidang hukum.
"Selain itu, mahasiswa dapat memperluas wawasan mengenai pendekatan hukum yang digunakan arbitrase, serta teori penyelesaian sengketa perdagangan barang lintas negara," katanya.
Keikutsertaan mahasiswa UI dalam kompetisi ini juga akan memperluas jaringan akademisi UI. Pasalnya, kompetisi ini melibatkan beragam praktisi dan akademisi hukum dunia sebagai juri. "Ini bukanlah pertama kali. Bahkan 2008, UI berhasil menembus 15 besar," kata Siane.
ILHAM TIRTA
Berita terkait
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
2 jam lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
5 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
6 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
7 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
15 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas
21 hari lalu
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?
Baca SelengkapnyaUnika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022
34 hari lalu
"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,
Baca SelengkapnyaRibuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati
34 hari lalu
Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus
Baca SelengkapnyaIni Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman
35 hari lalu
Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.
Baca SelengkapnyaKorban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara
38 hari lalu
Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.
Baca Selengkapnya