TEMPO.CO, Jakarta - Cerita Bang Maman dari Kali Pasir yang menjadi buah bibir di masyarakat ternyata memiliki berbagai versi. Versi cerita Bang Maman itu berbeda-beda sesuai dengan keputusan dari pihak penerbit buku. Pantauan Tempo, penerbit buku Erlangga tidak memasukkan bagian cerita yang menjadi kontroversi di masyarakat itu.
Istilah 'perceraian' atau 'istri simpanan' tidak tercantum dalam buku produksi penerbit swasta itu.
Dalam buku terbitan Erlangga, diceritakan sosok Bang Maman merupakan seorang pedagang buah yang tinggal bersama anaknya bernama Ijah. Mereka tinggal berdua karena istri Bang Maman telah lama meninggal. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Bang Maman berjualan buah hasil dari kebunnya sendiri.
Cerita kemudian berlanjut dengan permintaan Bang Maman kepada Ijah untuk segera menikah. Hal itu disebabkan usia Bang Maman yang sudah semakin tua. Bang Maman pun berencana untuk menjodohkan Ijah dengan Salim, anak Darip yang merupakan orang terkaya di kampung mereka.
Salim dikenal sebagai sosok yang baik, taat beribadah, dan tidak sombong. "Ia hanya sedikit manja, mungkin karena anak tunggal," kata Bang Maman kepada Ijah dalam cerita itu. Baik Darip maupun Salim setuju dengan rencana Bang Maman.
Konflik mulai terjadi setelah Ijah dan Salim menikah, kemudian Darip meninggal dunia tak lama setelah pernikahan. Salim diceritakan tidak mendapatkan warisan dari ayahnya itu karena tidak pernah membantu sang ayah. Usaha Darip akhirnya diteruskan Kusen, orang kepercayaannya, karena Salim tidak tahu bagaimana cara menjalankan usaha.
Kusen diceritakan mendapatkan hasutan dari istrinya. Kusen pun menjual kebun milik Darip tanpa sepengetahuan Salim, anaknya. Setelah mendapatkan uang dari penjualan kebun, Kusen bersama istrinya segera melarikan diri.
Kehidupan Ijah dan Salim disebutkan berubah drastis. Dari hidup bahagia dan memiliki harta, mereka kemudian jatuh miskin. Apalagi Salim disebut hanya bekerja sebagai buruh dengan gaji kecil.
Bang Maman pun kecewa dengan kondisi yang dialami anaknya itu. Ia meminta Ijah untuk bercerai dengan Salim. Namun Ijah menolak permintaan Bang Maman dan memutuskan tetap hidup dengan Salim meskipun sekarang miskin.
DIMAS SIREGAR
Berita lain:
Biem Benyamin: Tak Ada 'Bang Maman' di Betawi
'Bang Maman' di Buku SD, Diknas Kecolongan
Kontroversi Istri Simpanan di Buku Kelas 2 SD
Kisah Bang Maman, Penerbit Buku Anak Diminta Sensitif
Pantaskah 'Bang Maman dan Istri Simpanan' di Buku SD?
Bang Maman Tak Punya Simpanan di Kembangan
Sikap Sekolah Soal Kisah Bang Maman
Berita terkait
Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan
4 Februari 2017
"Mengingat relevansinya yang supel terhadap perkembangan zaman.
Di titik ini pemindahan makam jadi tidak penting lagi," kata
Monti, seorang aktivi.
Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak
5 September 2016
Karena dapat nilai nol di rapor, DV tak naik kelas.
Baca SelengkapnyaGambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS
13 Agustus 2016
SMK Walisongo, Mojokerto, telah menarik LKS tersebut dan meminta pihak penerbit mengganti gambar sampulnya.
Baca SelengkapnyaDiprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam
7 Maret 2016
Buku Fiqih untuk siswa kelas II SD Islam di Palembang, yang menyebutkan banci bisa menjadi imam, diprotes.
Baca SelengkapnyaBuku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik
17 November 2015
Menurut Zubaidah, buku melalui proses editing dan diawasi secara ketat.
Baca SelengkapnyaMembenahi Bahasa, Membenahi Matematika
11 Juli 2015
Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.
Baca SelengkapnyaGuru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan
29 Maret 2015
Polisi sempat mendatangi sekolah yang masih menyimpan buku agama yang membolehkan membunuh umat non-muslim. Tapi tak ada penyitaan.
Baca SelengkapnyaBuku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar
29 Maret 2015
Menteri Anies memerintahkan menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA
25 Maret 2015
Dinas Pendidikan Jawa Timur menepis anggapan bahwa pihaknya
kecolongan.
Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah
25 Maret 2015
Banyak ditemukan istilah khilafah dan terminologi politik pemerintahan lain yang selama ini dikampanyekan kelompok berideologi Islam.