TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba-tiba berubah saat voting dalam menentukan metode penghitungan suara pemilu dalam Rapat Paripurna DPR kemarin. Kata Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq, perubahan ini tidak disebabkan faktor politis demi nama baik partainya dalam Sekretariat Gabungan partai koalisi pendukung pemerintah.
"PKS metodenya bicara subtansi dulu, baru bicara tentang kebijakannya. Kami objektif berbasis kepentingan lapangan," ujar Lutfi di gedung DPR, Kamis, 12 April 2012.
Dalam hal metode penghitungan suara pemilu, semula PKS mendukung metode Webster bersama Golkar dan PDIP. Namun, saat voting partai ini berbalik mendukung metode kuota murni bersama Demokrat, Hanura, PPP, PKB, PAN, dan Gerindra.
Lutfi meyakinkan perubahan itu hanya mempertimbangkan kepentingan bersama dan tidak atas pengaruh atau tekanan dari mana pun. "Ini untuk kepentingan nasional serta aspirasi politik masyarakat dan bangsa. Kami tidak transaksional," ujarnya.
Dia berdalih perubahan sikap itu sebenarnya sudah dibahas di internal PKS sejak berakhirnya lobi antarfraksi terakhir yang berlangsung Kamis dinihari. Usai lobi, PKS hanya menyisakan satu poin yang berbeda yaitu soal sistem pemilu. Soal sistem PKS tetap mempertahankan sistem pemilu tertutup. "Kami semua masuk, yang tidak masuk cuma satu terbuka tertutup, selain itu semua sepakat."
Dalam paripurna sistem kuota murni akhirnya terpilih setelah didukung oleh tujuh fraksi dengan total 342 suara. Dukungan ini berasal dari Demokrat 140 suara, Hanura 17 suara, PPP 37 suara, PKB 28 suara, PAN 42 suara, Gerindra 24 suara, dan PKS 54 suara. Di sisi lain, sistem Webster hanya mendapat 97 suara dari Fraksi Golkar dan 91 suara Fraksi PDIP.
Kemarin Paripurna DPR telah menyepakati pengesahan Undang-Undang Pemilu untuk menggantikan Undang-Undang Pemilu Nomor 10 Tahun 2008. UU yang baru disahkan ini menyepakati pemberlakukan ambang batas parlemen secara nasional 3,5 persen, jumlah kursi per daerah pemilihan 3-10 kursi untuk nasional dan 3-12 kursi untuk daerah dengan sistem pemilu terbuka.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk
6 hari lalu
Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
23 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAirlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP
5 Juni 2023
Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaElite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga
5 Mei 2023
Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.
Baca SelengkapnyaDua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi
2 Mei 2023
Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?
Baca SelengkapnyaPolitikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok
2 Mei 2023
Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.
Baca Selengkapnya