TEMPO Interaktif, Indramayu: Seluruh wilayah Kabupaten Indramayu dinyatakan sebagai daerah endemik flu burung (Avian Influenza). Demikian dikatakan Kepala Sub Dinas Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir. Nandang Hidayat, saat ditemui Koran Tempo, Sabtu (14/2). "Dengan status ini, seluruh stakeholders usaha peternakan di daerah Indramayu dituntut untuk lebih berhati-hati. Sewaktu-waktu jika kondisi dan persyaratan tersedia, penyakit flu burung akan mewabah dan menjadi ancaman yang cukup serius," kata Nandang. Menurut Nandang, penyebaran virus flu burung semakin meluas: semula hanya ada di sembilan kecamatan yang ada di jalur pantura Indramayu, kini sudah mencakup 28 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. Jumlah unggas yang mati akibat flu burung pun terus meningkat, totalnya mencapai 50 ribu ekor lebih unggas. Unggas yang mati itu tidak terbatas pada ayam potong, tapi juga ayam petelur, ayam kampung, burung puyuh, bebek dan angsa. "Jumlah itu akan terus bertambah, karena tiap harinya selalu ada laporan unggas yang mati di beberapa sentra-sentra peternakan unggas di Kabupaten Indramayu," kata Nandang. Sayangnya, kata Nandang, pihak Subdin Peternakan belum menerima bantuan vaksin yang telah mereka pesan untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung di Kabupaten Indramayu itu. "Vaksin baru bisa dikirim setelah 15 Februari 2004. Itu pun dikirim secara bertahap, tidak sekaligus," katanya. Kebutuhan vaksin untuk Indramayu sendiri mencapai 1,3 juta dosis. Untuk itu, pihak Subdinas Peternakan sampai sekarang masih berkonsentrasi terhadap antisipasi unggas yang belum terserang penyakit. Unggas yang belum terkena penyakit dimasukkan dalam pengawasan ketat dan peternak diminta untuk secepatnya menyampaikan laporan bila ada tanda-tanda unggas-unggas terkena influenza. Ivansyah - Tempo News Room
Berita terkait
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
9 menit lalu
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
40 menit lalu
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.