Inggris Jual 24 Pesawat Tempur ke Indonesia

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2012 05:58 WIB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Inggris David Cameron (tiga kanan) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (11/4). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, London-- Inggris menjual 24 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoons senilai 2 miliar pound sterling ke Indonesia. Penjualan pesawat tempur senilai Rp 29,2 triliun itu telah disepakati oleh pemerintah Inggris dan Indonesia tahun lalu.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menjelaskan rencana itu sebelum terbang ke Jakarta. Rabu 11 April 2012, ia tiba di Jakarta dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari. Kedatangannya ke Indonesia didampingi sejumlah pengusaha di bidang pertahanan di Inggris.

“Inggris membuat sejumlah perlengkapan pertahanan yang terbaik di dunia, dan ini tepat untuk Indonesia, yang kriterianya sama dengan yang kami terapkan pada rekan kerja di seluruh dunia,” kata Cameron.

Penjualan ini sekaligus menandai berakhirnya penerapan sanksi embargo militer terhadap Indonesia, yang diberlakukan selama lebih dari 10 tahun. Saat itu Partai Buruh mendorong pemberlakuan embargo sebagai protes atas penggunaan pesawat tempur Hawk, buatan Inggris, untuk mengebom warga sipil di Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Eurofighter Typhoons merupakan pesawat tempur multifungsi. Pesawat ini setara dengan pesawat SU-27 Flanker buatan Rusia, atau F-15 Eagle bikinan Amerika Serikat. Awalnya, proyek Eurofighter merupakan kerja sama antara Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis untuk membuat pesawat tempur tersebut.

Cameron disambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. Sejumlah menteri dan petinggi TNI turut mendampingi Yudhoyono. Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar satu jam, Cameron menawarkan persenjataan, termasuk penjajakan peningkatan kerja sama lebih luas.

"Kerja sama yang lebih luas itu untuk angkatan bersenjata dan industri pertahanan kedua negara. Memberi Indonesia global expertise untuk memodernisasi aset militernya," kata Cameron.

Selain membahas perdagangan peralatan militer, pertemuan bilateral itu menyepakati pembelian 11 unit pesawat Airbus A330-300 senilai US$ 2,54 miliar, setara dengan Rp 23,3 triliun, oleh PT Garuda Indonesia. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Tom Williams dari Airbus.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai investasi, pendidikan, demokrasi, dialog lintas keyakinan, dan perubahan iklim.

GUARDIAN I ARYANI KRISTANTI I MARIA RITA

Berita terkait

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.

Baca Selengkapnya

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

10 Januari 2018

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.

Baca Selengkapnya

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

9 Januari 2018

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.

Baca Selengkapnya

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

21 Desember 2017

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

25 Oktober 2017

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.

Baca Selengkapnya