TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengatakan partainya tidak terpengaruh dengan isu yang dilemparkan Sekretariat Gabungan terkait koalisi. Dia mengakui pemutusan hubungan koalisi akan diterima bila disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau yang ngomong Sekretariat Gabungan artinya mereka gagal memahami," kata Fahri di gedung DPR-RI, Rabu, 4 April 2012. Menurut dia, urusan koalisi sepenuhnya berada di tangan Presiden. "Kalau bukan Presiden langsung yang ngomong tidak ada efeknya ke partai," katanya.
Menurut Fahri, dari kesepakatan internal partai, keputusan akan tetap bertahan di dalam koalisi atau tidaknya bergantung Presiden. "Dia yang meminang kami pertama kali," katanya. Sehingga dia sekali lagi menekankan bahwa posisi PKS di dalam koalisi urusan SBY. "Apalagi posisi menteri," katanya.
Fahri mengatakan apa yang dilontarkan oleh Syarif Hasan selaku Sekretaris Setgab tidak memenuhi perspektif etika dan tata hukum negara.
Seperti diketahui, Presiden SBY, yang juga Ketua Sekretariat Gabungan Partai Koalisi, memimpin rapat Setgab di Cikeas. Hadir dalam rapat itu, pimpinan partai koalisi minus PKS. Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Alie, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Pertemuan Selasa, 3 April 2012 malam itu berlangsung tiga jam. Pertemuan, menurut Sekretaris Setgab Syarief Hassan, sengaja tidak mengundang PKS. (baca: Pertemuan Setgab Sengaja Tak Undang PKS) Dan hasilnya, Setgab akhirnya mengeluarkan PKS dari koalisi karena dianggap menyalahi kontrak koalisi. (Baca: Setgab Keluarkan PKS dari Koalisi)
Keputusan itu, menurut Syarief, berkaitan dengan sikap PKS yang kembali berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Terakhir adalah opsi yang diambil PKS untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi (BBM) di paripurna DPR. Saat voting, Fraksi PKS tetap mempertahankan Pasal 7 Ayat 6 dalam UU APBN-P 2012 yang mengatur harga BBM bersubsidi tidak naik. PKS menolak opsi yang memberi ruang bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
SYAILENDRA
Berita terkait
Terancam Didepak, Menteri Salim Percaya SBY-PKS Masih Kuat
Pertemuan Setgab Sengaja Tak Undang PKS
Setgab Depak PKS Dari Koalisi
SBY Rancang Posisi Baru Setgab di Cikeas
Kekesalan SBY terhadap PKS Memuncak
Ada Apa SBY Bertemu dengan Setgab Malam Ini?
PKS Soal Koalisi: Kami Bukan Jelangkung
Pengamat Sebut SBY Masih Butuh PKS
Pengamat: Demokrat Melunak karena SBY Butuh PKS
Ical: Kami Nyaman-nyaman Saja dengan PKS
Dipo Alam: PKS Itu Banci
Berita terkait
Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat
5 Agustus 2022
PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.
Baca Selengkapnya