Denny: Masak Tampang Seperti Saya Mukul dan Nampar Orang
Reporter
Editor
Selasa, 3 April 2012 15:23 WIB
Denny Indrayana. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, membantah telah memukul petugas Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru, Riau. "Tidak benar berita yang mengatakan saya menampar petugas Lapas," kata Denny Indrayana di kantornya, Jalan H.R. Rasuna Said Jakarta, Selasa, 3 April 2012.
Dia mengaku terkejut dengan ramainya pemberitaan di media tentang penamparan yang dilakukannya. Teman dan kerabatnya, kata Denny, juga mempertanyakan kebenaran berita tersebut. "Masak tampang seperti saya mukul dan nampar orang," katanya.
Namun dia membenarkan bahwa ada tindak pemukulan terhadap petugas Lapas Pekanbaru. Pelakunya adalah petugas sidak yang ikut bersama Denny dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Alasannya, lanjut Denny, petugas Lapas tersebut terlalu lama membukakan pintu utama Lapas. "Kami sempat menunggu enam menit," katanya.
Denny menganggap kemarahan anak buahnya wajar. Karena dalam sidak semacam itu jika tertunda barang satu menit bisa membuat sidak gagal. Namun Denny mengatakan pihaknya telah meminta maaf atas insiden pemukulan tersebut. "Tapi bukan minta maaf karena saya yang mukul ya," ujarnya
Diberitakan sebelumnya, seorang petugas Lembaga Permasyarakatan Pekanbaru, Riau, mengadu telah ditampar Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana dalam kunjungan Kementerian ke lapas tersebut. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Politik Dewan Perwakilan Rakyat, Agun Gunanjar, yang mendapat aduan dari sang petugas.
"Saya dilapori pejabat di kantor pusat Direktorat Jenderal Permasyarakatan," kata Agun yang juga politikus Partai Golongan Karya itu, pagi tadi.
Denny dilaporkan menampar petugas penjaga pintu Lapas Pekanbaru karena petugas tersebut terlambat membuka pintu masuk penjara saat dia bersama rombongannya menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lapas tersebut, pagi tadi, sekitar pukul 02.30. Denny juga dilaporkan ikut menendang pintu. "Di tempat lain petugas juga katanya diperlakukan tidak manusiawi," kata Agun.
