TEMPO.CO, Jakarta - Diancam sejumlah politikus Partai Demokrat karena menolak kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi melawan.
Dia mengaku tak takut dengan ancaman Partai Dmeokrat mengeluarkan PKS dari koalisi. "Silakan saja mereka (Demokrat) meminta. Tetapi kami berkoalisi tidak dengan Demokrat, melainkan dengan SBY-Boediono," ujar Aboe saat dihubungi, Senin, 2 April 2012.
Menurut Aboe, tergabungnya PKS sebagai anggota koalisi diatur berdasarkan kesepakatan Majelis Syuro dan Ketua Koalisi, Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam berkoalisi, sikap PKS sejak awal pemenangan SBY menjadi presiden hingga sekarang sangat jelas. Menurut Aboe, kontribusi PKS dalam koalisi sudah ditunjukkan sejak awal. "SBY sangat bijak dalam melihat perjanjian itu dan saya yakin dia tahu bagaimana PKS bekerja," ujarnya.
Aboe meyakinkan meskipun fraksinya punya sikap berbeda dalam sidang paripurna tanggal 30 Maret lalu, PKS tetap berkomitmen mengawal pemerintahan SBY-Boediono hingga 2014 mendatang. "Perjanjiannya jelas dan kami tidak akan melanggar," ujar dia.
Kemarin, dalam rapat DPP Demokrat yang dihadiri Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah elite Demokrat meminta presiden mendepak PKS dari koalisi. Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dalam pertemuan selama sekitar tiga jam itu sejumlah pengurus menyampaikan keluhan atas sikap PKS di koalisi. Dia pun meminta SBY segera mencoret PKS dari koalisi. "Kami merasa Presiden bisa bekerja dan mengambil keputusan," ujarnya seusai acara.
Ketua Departemen Komunikasi Publik Demokrat Andi Nurpati mengatakan SBY menerima aspirasi para kader. Tapi, kata dia, SBY lebih dulu akan berkonsultasi dengan para pemimpin partai koalisi. Anggota Fraksi Demokrat, Salim Mengga, memastikan pembicaraan tentang PKS segera digelar di Sekretariat Gabungan Koalisi. "Mungkin minggu depan," katanya.
Dalam rapat paripurna DPR, PKS berbeda sikap dengan lima partai koalisi lainnya yang menyetujui pemerintah menaikkan harga BBM asalkan harga minyak mentah Indonesia naik minimal 15 persen selama enam bulan. PKS sependapat dengan tiga partai oposisi yang tak ingin pemerintah menaikkan harga. Tiga partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Inilah Daftar 'Dosa' PKS
PKS : Kami Siap di Luar Pemerintahan
PKS : Demokrat Galau dan Alihkan Isu
Curhat Demokrat Soal PKS ke SBY
Hilmi Aminuddin: Hak Presiden Copot Menteri PKS
SBY Sampaikan Nasib PKS di Setgab
PKS Persilakan Menterinya Dicopot
SBY Beri Sinyal Depak PKS
PKS : Demokrat Galau dan Alihkan Isu
PKS Terancam Didepak dari Koalisi
Alasan Marzuki Sebut PKS = Partai Keadilan Sosial
PKS Membangkang, Menteri Sosial Siap Diganti
PKS Mendua, Menteri Tifatul Disebut Terpojok
Marzuki Alie: Bikin Gaduh Sidang Keluar Saja
Setgab Ancam Depak PKS
Berita terkait
Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat
5 Agustus 2022
PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.
Baca Selengkapnya