Polisi Cari Pelaku Kekerasan Kamerawan TV One

Reporter

Editor

Rabu, 28 Maret 2012 17:46 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polisi Republik Indonesia masih melakukan pencarian terhadap personel pelaku perampasan kartu memori dan pemukulan terhadap kamerawan TV One. "Masih dicari anggota mana dan atas nama siapa yang melakukan tindakan tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Birgadir Jenderal M. Taufik, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu, 28 Maret 2012. Pencarian dilakukan oleh tim jajaran Propam Polda Metro Jaya.

Proses pencarian akan terbantu bila korban memberikan informasi tentang ciri-ciri pelaku. Apalagi bila korban mengetahui nama aparat tersebut. Selain pencarian pelaku, kata Taufik kepolisian juga melakukan evaluasi tentang aksi perampasan dan pemukulan tersebut. “Untuk mengetahui tujuan dari tindakan tak terpuji anggota polisi itu,” katanya.

Namun, Taufik tak kaget lagi dengan kejadian tersebut mengingat kondisi dinamika lapangan yang begitu ricuh. Saat itu, katanya aksi spontanitas dipengaruhi emosi bisa muncul pada siapa saja.

Kemudian bicara soal sanksi, Taufik mengatakan sanksi disiplin menanti personel pelaku perampasan dan pemukulan tersebut. "Karena dia tidak mematuhi perintah atasan, tidak ada atasannya yang memerintahkannya melakukan itu," katanya.

Kemarin, kamerawan TV One Adi Hartanto menjadi bulan-bulanan aparat kepolisian ketika mengambil gambar bentrokan polisi dengan mahasiswa di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa sore, 27 Maret 2012. "Saya sedang mengambil gambar, lalu diserang polisi," kata dia.

Kejadian ini bermula saat mahasiswa dari Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia yang sejak pukul 15.30 WIB menyerang aparat kepolisian dengan batu dan bom molotov mulai terdesak posisinya. Ratusan mahasiswa yang awalnya "mengamuk" di bilangan Gambir didesak polisi ke arah Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat.

Polisi terus menembakkan gas air mata ke arah ratusan mahasiswa. Mahasiswa membalas dengan lemparan batu dan bom molotov. Ratusan mahasiswa yang berada di Jalan Medan Merdeka Timur mengarah ke Jalan Taman Pejambon karena dua sisi Jalan Medan Merdeka Timur sudah dijaga polisi.

Menurut Adi, saat bentrokan polisi-mahasiswa terjadi di Jalan Taman Pejambon, tiba-tiba ada polisi yang menarik dan mengambil kameranya. Padahal, saat itu Adi sedang mengambil gambar seorang mahasiswa yang ditangkap aparat. "Kartu memori saya diambil oleh polisi," kata Adi.

Kemudian, tiba-tiba Adi menjadi bulan-bulanan aparat. Dia dikejar-kejar aparat dan melarikan diri dari Jalan Taman Pejambon menuju depan gerbang Stasiun Gambir di Jalan Medan Merdeka Timur.

Adi hampir saja menjadi korban pemukulan aparat. Dia tertolong saat ada seseorang yang berteriak di tengah kerumunan. "Dia wartawan!" teriak orang itu. "Saya dari TV One," kata Adi sambil membuka jaket hitamnya dan menunjukkan baju merah berlambang medianya.

Ketegangan pun mereda. Adi kemudian menunjukkan kameranya tanpa kartu memori. Dia meminta pertanggungjawaban polisi agar kartu memori kameranya dikembalikan.

INDRA WIJAYA


Berita Terkait
Liput Demo, Kamerawan TV One Diserang Polisi

Polisi Tahan 34 Mahasiswa Pendemo

Rieke: Mending Pencitraan BBM Ketimbang Rok Mini

Yusril: Mendagri Tak Bisa Pecat Kepala Daerah

Bambang DH Dinilai Menyimpangi Fatsun Politik

Harga BBM Naik, Pemilukada Pamekasan Terpengaruh

Sidang Film Porno Parung Digelar April

60 Persen Warga Bekasi Beraktivitas di Jakarta

Pedestrian Hayam Wuruk-Gajah Mada Ditata Agustus

Ini Rute Bus Feeder Jakarta-Bekasi






Advertising
Advertising

Berita terkait

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

21 Mei 2020

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

AJI meminta jaksa menghentikan kriminalisasi Eks Pemred Banjahits. Sebab, perkara ini sudah selesai di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

9 Februari 2020

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

Penahanan seorang wartawan di Buton Tengah dianggap tak sesuai prosedur. Tanpa mediasi Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

3 Agustus 2017

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

Seorang jurnalis di Bangladesh ditahan setelah mengkritisi pembagian kambing oleh seorang menteri di Facebook.

Baca Selengkapnya

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

31 Maret 2017

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

Wartawan media online, Boni Lerek, mengklaim pemberitaan kasus korupsi yang dia tulis telah memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

2 November 2016

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

Delapan kasus dugaan pembunuhan terhadap jurnalis hingga kini tak
kunjung tuntas.

Baca Selengkapnya

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

28 April 2016

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

Jerman memeriksa lima jurnalis setelah membuat film dokumenter dan menerbitkan buku. Mereka dituduh membocorkan rahasia negara.

Baca Selengkapnya

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

9 Februari 2016

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

LBH Pers menganggap masih ada lubang untuk mengkriminalkan pers. Salah satunya Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Baca Selengkapnya

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

9 Februari 2016

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

Lembaga Bantuan Hukum Pers menganggap Kepolisian terlalu bawa
perasaan dalam memperkarakan peneliti hukum Erwin Natosmal
Oemar

Baca Selengkapnya

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

9 Februari 2016

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

Di Hari Pers Nasional, AJI memberi catatan soal sikap TNI dan
Kepolisian kepada awak dan perusahaan media.

Baca Selengkapnya

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

7 November 2015

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

Polisi Malaysia bersama petugas dari Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) menggeledah kantor portal berita Malaysiakini.

Baca Selengkapnya