TEMPO.CO, Surabaya - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Profesor Doktor Hotman Siahaan, menilai tindakan Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, yang memimpin aksi unjuk rasa menolak kenaikkan harga bahan bakar minyak menjadi bermasalah secara fatsun politik. Apalagi aksi tersebut dilakukan di depan Gedung Negara Grahadi, salah satu simbol pemerintah dan negara.
Menurut Hotman, sebagai Wakil Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur boleh-boleh saja Bambang bersikap yang sejalan dengan sikap partainya. Tapi masalahnya, Bambang telah terikat sumpah jabatan sebagai birokrat yang mau tidak mau harus menjalankan kebijakan pemerintah pusat. "Di sinilah yang saya anggap secara fatsun politik sikap Bambang menjadi problematik," kata Hotman saat dihubungi Tempo, Selasa sore, 27 Maret 2012.
Ancaman Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, yang akan menjatuhkan sanksi kepada pejabat pemerintah yang menolak kenaikan harga BBM, seperti yang dilakukan Bambang, juga dinilai Hotman tidak sejalan dengan aturan yang ada. Sebab Bambang dipilih satu paket dengan Wali Kota, Tri Rismaharini, dalam pemilihan kepala daerah secara langsung.
Kalaupun ada sanksi terkait kesalahan yang dilakukan Bambang, menurut Hotman, yang berhak menjatuhkan adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. "Inilah anomali reformasi, semuanya serba terbolak-balik," ujar Hotman sambil tertawa.
Di sisi lain Hotman juga menilai bahwa Bambang sudah tidak nyaman dengan Tri Rismaharini. Keduanya telah lama terlibat perseteruan terselubung. Risma, yang juga diusung PDI Perjuangan, sering memilih sikap berbeda dengan Bambang dalam beberapa hal.
Bahkan hari ini Risma membatalkan acara rapat paripurna di DPRD Surabaya tanpa alasan. Pembatalan Risma tersebut juga dikritik Bambang. "Orang jadi berpikiran tindakan Bambang yang sering jalan sendiri sebagai perwujudan rasa resah karena kurang diberi peran," ucap Hotman.
Ketika dimintai konfirmasi oleh Tempo, Bambang tidak mempermasalahkan penilaian Hotman. "Silakan saja dinilai begitu. Tapi sikap saya sudah gamblang dan jelas, saya tidak nggandoli jabatan," kata Bambang melalui pesan pendek dari telepon selulernya.
Sebelumnya kepada wartawan Bambang mengatakan bahwa sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya akan tunduk kepada semua perintah partainya. Bambang bahkan mengaku tidak segan menanggalkan jabatannya bila diharuskan memilih. "Saya siap diberhentikan karena tindakan saya, masih banyak medan pengabdian di Indonesia," tutur bekas Wali Kota Surabaya dua periode tersebut.
KUKUH S WIBOWO
Berita terkait
Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser
4 hari lalu
Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.
Baca SelengkapnyaPembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
12 Maret 2024
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca Selengkapnya