TEMPO.CO, Subang - Serangan tomcat mulai masuk wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Setidaknya dalam dua hari terakhir ini, ada dua keluarga yang nyaris terserang gigitan serangga mematikan itu.
Serangan pertama terjadi di rumah Agus Daim, warga Gang Merak, Kelurahan Soklat. Saat itu penghuni rumah sedang beristirahat malam di ruang tengah sambil menonton televisi.
“Tiba-tiba saja tomcat berjalan mendekat. Karena takut, kami langsung berhamburan ke luar rumah,” kata Agus. Dia langsung mengambil tube semir ban dan membunuh serangga itu.
Serangan kedua terjadi di rumah Nurhayati di Jalan Panglejar 3, Kelurahan Karang Anyar. “Saya menemukannya ketika membenahi ruang tidur,” kata Nurhayati.
Ia langsung bereaksi karena serangga itu sama dengan tomcat yang tengah ramai diberitakan media massa. “Saya langsung menggebuknya dengan sandal jepit hingga mati,” ujar Nurhayati.
Achmad Nasuhi, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, mengatakan sudah ada dua kasus serangan tomcat di daerahnya. “Yang terbesar terjadi di Kecamatan Tanjung Siang,” ujarnya,
Ia meminta warga cepat melaporkan temuan serangan tomcat ke puskesmas-puskesmas terdekat. “Petugas kami siap memberikan bantuan sekaligus bantuan pengobatan jika ada yang terkena gigitan atau terkena lendirnya yang bisa menimbulkan gatal-gatal dan luka bakar itu,” kata Nasuhi.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
36 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPaman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang
50 hari lalu
Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang
Baca SelengkapnyaPenemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh
16 Februari 2024
Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman
20 Oktober 2023
Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.
Baca SelengkapnyaDiserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen
19 Oktober 2023
Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman
2 Oktober 2023
Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Eco Enzyme
16 September 2023
Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.
Baca SelengkapnyaJangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok
21 Juli 2023
Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?
Baca Selengkapnya10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan
17 Juli 2023
Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama
14 Juli 2023
Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian
Baca Selengkapnya