Mochtar Muhammad Sembunyi di Seminyak  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Maret 2012 14:43 WIB

Walikota Bekasi, Mochtar Muhammad TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tim eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menangkap Wali Kota Bekasi nonaktif Mochtar Mohammad sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu, 21 Maret 2012. Politikus PDI Perjuangan itu ditemukan bersembunyi di Seminyak, Bali.

"Tim sedang mencocokkan identitas dia, tetapi hampir dipastikan dialah yang bersangkutan," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., di kantornya.

Johan mengatakan Mochtar segera dibawa ke Jakarta untuk menjalani hukuman penjara selama enam tahun. Ia kemungkinan langsung dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. "Tetapi kami juga menyiapkan LP di Bandung untuk alternatif," ujar dia.

Mochtar divonis bebas dalam kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2010 itu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, 11 Oktober 2011. Jaksa KPK kemudian mengajukan permohonan kasasi dan Mahkamah Agung pun mengabulkannya pada 7 Maret 2012. Putusan Pengadilan Tipikor Bandung akhirnya dibatalkan.

Mochtar harus dihukum 6 tahun penjara plus denda Rp 300 juta. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga harus membayar uang pengganti Rp 639 juta. Ia dijerat dengan empat kasus korupsi, yaitu suap Piala Adipura 2010, penyalahgunaan APBD Kota Bekasi, suap kepada Badan Pemeriksa Keuangan, dan penyalahgunaan anggaran makan-minum. Jumlah kerugian negara ditaksir mencapai Rp 5,5 miliar.

Menjelang jadwal eksekusi Selasa lalu, santer terdengar Mochtar telah kabur ke Singapura. Sumber Tempo mengatakan, Rabu pekan lalu, atau sehari sebelum panggilan pertama KPK, Mochtar berada di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Namun Johan mengatakan hampir dipastikan Mochtar tidak bakal kabur ke luar negeri. "Karena sudah dicegah," ucap dia. Sumber Tempo di Imigrasi menyatakan bahwa informasi kaburnya Mochtar ke Singapura memang santer terdengar di lembaga itu. "Kami sempat mengecek semua bandara," kata sumber. "Tapi mereka tidak menemukan nama itu."

TRI SUHARMAN


Berita terkait

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

7 November 2017

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

21 Juni 2016

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

9 Juni 2016

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

15 Maret 2016

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.

Baca Selengkapnya

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

11 Maret 2016

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

3 Maret 2016

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

3 Maret 2016

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

3 Maret 2016

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

3 Maret 2016

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya