Soal Kenaikan Harga Minyak, PKS Mulai Ragu Menolak  

Reporter

Editor

Kamis, 15 Maret 2012 12:58 WIB

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke dalam tangki penampungan di SPBU kawasan Roxy, Jakarta, Selasa (13/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap soal kenaikan harga bahan bakar minyak. Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal menyatakan partainya mulai mempertimbangkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Kami baru mempelajari skema yang diajukan dan belum ada istilah setuju atau tidak setuju," ujar Mustafa di gedung MPR/DPR, Kamis, 15 Maret 2012.

Apa yang Mustafa katakan sedikit berbeda dengan komentar sejumlah elite partai itu. Sebelumnya anggota Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid dan Sekretaris Jenderal Partai Annis Matta menyatakan PKS tetap menolak rencana kenaikan harga BBM. Menurut Hidayat, partainya terus mendorong pemerintah mencari langkah alternatif untuk menutup tingginya beban subsidi BBM. Salah satunya dengan mengoptimalkan sumber pemasukan negara. Misalnya dengan percepatan renegosiasi kontrak karya beberapa perusahaan tambang besar, seperti Freeport. Pemerintah juga diminta mengoptimalkan pendapatan melalui pajak dan memberantas mafia pajak yang masih menggerogoti pendapatan negara.

Menurut Mustafa, perubahan sikap PKS ini dimungkinkan karena baru mendapat penjelasan perubahan asumsi harga minyak mentah di APBN Perubahan. Dalam rapat Sekretariat Gabungan (Setgab) yang dilakukan di Cikeas tadi malam, kembali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perkembangan situasi global yang menyebabkan harga BBM harus tetap dinaikkan. "Presiden menjamin bahwa kenaikan harga BBM akan berlangsung sesuai dengan undang-undang,” katanya.

Mustafa melanjutkan, dalam pertemuan yang dihadiri enam pimpinan partai dan fraksi pendukung pemerintah hampir tidak ada pembahasan menolak kenaikan harga BBM. Termasuk dari PKS. "Kami hanya memberi masukan alternatif yang bisa diambil pemerintah untuk menahan kenaikan harga BBM," ujarnya.

PKS mengingatkan pemerintah agar keputusan menaikkan harga BBM harus memastikan keamanan APBN. PKS salah satunya menawarkan sistem double price. Artinya kenaikan BBM hanya diberlakukan untuk kendaraan pribadi, tapi angkutan umum tetap menggunakan tarif lama. "PKS berkomitmen menjaga pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mustafa.

Sebelumnya PKS mengusulkan tiga solusi yang bisa dilakukan pemerintah. Pemerintah diminta mempercepat program konversi BBM ke gas, melanjutkan kebijakan untuk menata infrastruktur penggunaan gas, dan tidak mengurangi subsidi BBM. Pengaturan harga BBM harus diikuti pengelolaan energi listrik dan pengaturan tarif listrik.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya