Ribuan Kontainer di Tanjung Priok Tak Diakui  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Maret 2012 17:31 WIB

Petugas Bea dan Cukai pelabuhan tengah membongkar salah satu peti kemas berisi besi bekas/steels crap yang di duga terkontaminasi dengan limbah B3 di terminal petikemas Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/2). Sebanyak 113 peti kemas asal Belanda dan Inggris akan dikirim kembali kenegara asal karena telah melanggar Undang-Undang No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta UU No 18/2009 tentang Sampah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Ribuan kontainer berisi besi tua (scrap) masih terkatung-katung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tak jelas siapa pemiliknya. Sejumlah importir bahan produksi pelebur besi dan baja itu belum mau mengakui barang tersebut milik mereka.

"Sepertinya importirnya tiarap dulu, takut ada limbah B3-nya," kata Deputi Bidang Penataan Hukum Lingkungan, Sudariyono, kepada Tempo, di kantornya, Rabu 7 Maret 2012.

Menurut Sudar, dari data petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok per 27 Februari lalu ada sekitar 3.753 kontainer yang tercatat berisi besi tua. Dari jumlah tersebut hanya 751 kontainer yang telah diketahui pemiliknya berdasarkan data pemberitahuan impor barang (PIB).

Setelah diperiksa, dari 751 kontainer ini ditemukan 113 kontainer yang diduga kuat terkontaminasi atau mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Semua kontainer itu milik PT HHS. Kasus ini pun sedang diproses hukum untuk memberi efek jera terhadap perusahaan-perusahaan nakal tersebut.

Selain itu 118 kontainer lainnya yang juga diduga mengandung limbah B3 sedang disidik lebih lanjut oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sejauh ini 118 kontainer ini diketahui milik empat perusahaan importir Indonesia.

Meski pihak Cukai memiliki data perusahaan apa saja pengimpor ribuan kontainer tersebut, pemeriksaan dan pengecekan tetap tak bisa dilakukan tanpa adanya PIB. "Melalui PIB itulah importir mengakui barang itu benar milik mereka. Setelah itu baru bisa kami periksa," kata dia.

Sudar menduga karena banyaknya ditemukan kontainer berisi limbah B3 inilah yang menyebabkan para importir scrap besi tua lainnya terkesan takut untuk segera mengakui kontainer milik mereka. "Mereka kan tidak melihat isinya. Mereka takut jangan-jangan ada limbah B3-nya," kata dia.

Namun ia memastikan tak lama lagi perusahaan-perusahaan importir yang "tiarap" itu akan segera mengakui barangnya. "Bea dan Cukai punya prosedur untuk memberitahukan ke importirnya. Jika tidak barang itu bisa dibuka paksa," ujarnya.

Selain di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ratusan kontainer yang tercatat berisi scrap besi tua juga tertahan di tiga pelabuhan besar Indonesia, yakni di Semarang, Surabaya, dan Medan.

MUNAWWAROH

Berita terkait

Bawaslu Temukan Suara Siluman di Pilkada Tangerang

28 Juni 2018

Bawaslu Temukan Suara Siluman di Pilkada Tangerang

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menemukan adanya suara siluman dalam pilkada Tangerang di dua TPS.

Baca Selengkapnya

Pilkada Tangerang, Ini Alasan Warga Perumahan Mewah Malas ke TPS

28 Juni 2018

Pilkada Tangerang, Ini Alasan Warga Perumahan Mewah Malas ke TPS

Tingkat partisipasi dalam pilkada Tangerang di klaster perumahan mewah tahun ini rendah.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawaslu Banten Rekomendasi Coblos Ulang Pilkada di TPS ini

28 Juni 2018

Alasan Bawaslu Banten Rekomendasi Coblos Ulang Pilkada di TPS ini

Bawaslu Provinsi Banten menemukan sejumlah pelanggaran serius dalam pilkada Kabupaten Tangerang di Serang dan Lebak.

Baca Selengkapnya

Saat Pilkada Serentak, Ratu Atut Salat Duha di LP Anak Tangerang

28 Juni 2018

Saat Pilkada Serentak, Ratu Atut Salat Duha di LP Anak Tangerang

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut tidak ikut Pilkada serentak karena hak pilihnya dicabut terkait statusnya sebagai narapidana kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Pilkada, Arief - Sachrudin Unggul Sementara Lawan Kotak Kosong

28 Juni 2018

Pilkada, Arief - Sachrudin Unggul Sementara Lawan Kotak Kosong

Petahana Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, dan wakilnya, Sachrudin, mengklaim menang dalam pilkada serentak 2018 melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Arief Rebut Suara di Lapas Anak Wanita Tangerang

28 Juni 2018

Pilkada 2018, Arief Rebut Suara di Lapas Anak Wanita Tangerang

Pasangan Arief-Sachrudin unggul dalam pilkada Wali Kota Tangerang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Anak Wanita Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pilkada Kabupaten Tangerang, Inkumben Klaim Raih 90 Persen Suara

27 Juni 2018

Pilkada Kabupaten Tangerang, Inkumben Klaim Raih 90 Persen Suara

Perolehan suara Ahmed Zaki Iskandar - Mad Romli dalam Pilkada Kabupaten Tangerang dinilai sesuai dengan target tim pemenangan.

Baca Selengkapnya

Hasil Quick Count, Pasangan Inkumben Klaim Kalahkan Kotak Kosong

27 Juni 2018

Hasil Quick Count, Pasangan Inkumben Klaim Kalahkan Kotak Kosong

Berdasarkan hasil quick count, Arief - Sachrudin memperoleh 80 persen suara sedangkan kotak kosong hanya 14 persen.

Baca Selengkapnya

Begini TPS Piala Dunia Merebut Hati Warga dalam Pilkada Tangerang

27 Juni 2018

Begini TPS Piala Dunia Merebut Hati Warga dalam Pilkada Tangerang

Momen Pilkada Tangerang bertepatan dengan Piala Dunia, jadi demam bola dimanfaatkan untuk menggugah warga supaya semangat ke TPS buat mencoblos.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Zaki - Romli Kalah Telak di Kampung Nelayan

27 Juni 2018

Pilkada 2018, Zaki - Romli Kalah Telak di Kampung Nelayan

Tingkat partisipasi pemilih di Kampung Dadap, Tangerang, Banten, tergolong rendah dalam Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya