TEMPO.CO, Depok--Kenaikan suhu di wilayah Asia Tenggara lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kenaikan suhu dunia, yang naik mencapai empat derajat celcius. Wilayah Indonesia, seperti di Kalimantan bahkan mengalami kenaikan suhu sebesar enam derajat celsius. Sementara Sumatera mencapai lima derajat celsius.
Kenaikan suhu tersebut digambarkan dalam peta perubahan iklim yang dibuat UK Met Office yang bertema “Dampak Peningkatan Suhu Global di Asia Tenggara” pada Desember 2011. Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning mengatakan peta tersebut juga menggambarkan dampak dari kenaikan suhu di Asia Tenggara.
Dampak tersebut terutama terhadap perikanan laut dan perikanan budidaya di Indonesia. “Berdasarkan penelitian, Indonesia akan mengalami penurunan terbesar potensi penangkapan ikannya,” katanya saat memberikan kuliah umum tentang perubahan iklim di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Jumat, 2 Maret 2012.
Menurut Canning, Suhu laut yang lebih panas dapat secara langsung mempengaruhi fisiologi, sejarah hidup, produktifitas dan distribusi ikan di laut. “Padahal sebanyak lima juta orang di Indonesia menggantungkan diri pada sektor perikanan,” katanya.
Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada lingkungan namun juga mulai mengancam kesediaan pangan dan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara. kenaikan suhu global rata-rata empat derajat celcius bisa menurunkan hasil panen tanaman serealia. “Seperti padi dan Jagung, bisa turun sebesar lima persen di seluruh Asia Tenggara,” katanya.
Sementara itu, dampak suhu rata-rata global sebesar empat derajat celcius terhadap kesehatan dapat adalah
banyaknya penyakit yang berhubungan dengan panas. Termasuk stres karena kepanasan, stroke dan gangguan kardiovaskular. “Penduduk perkotaan seperti Jakarta, Manila, dan Bangkok, lebih berisiko terkena penyakit,” kata dia.
Sedangkan, penyakit seperti malaria dan demam berdarah penyebaran geografisnya bisa berubah dan durasi musim penularan menjadi lebih lama.
ILHAM TIRTA
Berita terkait
6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia
29 Mei 2023
Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan
14 September 2022
Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?
3 Juni 2022
Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.
Baca SelengkapnyaKetika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong
24 September 2021
Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?
31 Agustus 2021
Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?
Baca SelengkapnyaCiri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?
31 Agustus 2021
Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara
20 April 2021
Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami
6 April 2021
BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.
Baca SelengkapnyaMensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming
18 Januari 2021
Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.
Baca SelengkapnyaCegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta
15 Oktober 2019
Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.
Baca Selengkapnya