Kenaikan Suhu Indonesia Melebihi Kenaikan Global

Reporter

Editor

Jumat, 2 Maret 2012 20:36 WIB

Seorang pencinta lingkungan menggendong himbauan saat pembagian bibit pohon gratis di Jakarta, (19/10). Panitia pecinta lingkungan membagikan berbagai pohon hias dan pohon produktif sebagai upaya mengurangi pemanasan global. ANTARA/ Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Depok--Kenaikan suhu di wilayah Asia Tenggara lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kenaikan suhu dunia, yang naik mencapai empat derajat celcius. Wilayah Indonesia, seperti di Kalimantan bahkan mengalami kenaikan suhu sebesar enam derajat celsius. Sementara Sumatera mencapai lima derajat celsius.

Kenaikan suhu tersebut digambarkan dalam peta perubahan iklim yang dibuat UK Met Office yang bertema “Dampak Peningkatan Suhu Global di Asia Tenggara” pada Desember 2011. Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning mengatakan peta tersebut juga menggambarkan dampak dari kenaikan suhu di Asia Tenggara.

Dampak tersebut terutama terhadap perikanan laut dan perikanan budidaya di Indonesia. “Berdasarkan penelitian, Indonesia akan mengalami penurunan terbesar potensi penangkapan ikannya,” katanya saat memberikan kuliah umum tentang perubahan iklim di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Jumat, 2 Maret 2012.

Menurut Canning, Suhu laut yang lebih panas dapat secara langsung mempengaruhi fisiologi, sejarah hidup, produktifitas dan distribusi ikan di laut. “Padahal sebanyak lima juta orang di Indonesia menggantungkan diri pada sektor perikanan,” katanya.

Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada lingkungan namun juga mulai mengancam kesediaan pangan dan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara. kenaikan suhu global rata-rata empat derajat celcius bisa menurunkan hasil panen tanaman serealia. “Seperti padi dan Jagung, bisa turun sebesar lima persen di seluruh Asia Tenggara,” katanya.

Sementara itu, dampak suhu rata-rata global sebesar empat derajat celcius terhadap kesehatan dapat adalah
banyaknya penyakit yang berhubungan dengan panas. Termasuk stres karena kepanasan, stroke dan gangguan kardiovaskular. “Penduduk perkotaan seperti Jakarta, Manila, dan Bangkok, lebih berisiko terkena penyakit,” kata dia.

Sedangkan, penyakit seperti malaria dan demam berdarah penyebaran geografisnya bisa berubah dan durasi musim penularan menjadi lebih lama.

ILHAM TIRTA

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya