TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara tersangka kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Pajak, Dhana Widyatmika, membantah kliennya menangani enam perusahaan. "Tidak, itu belum diperiksa, " kata Reza Dwijanto di pelataran gedung bundar Jaksa Agung Muda Pidana Kusus (JAM Pidsus), Kamis 1 Maret 2012.
Saat ditanya siapa saja pihak yang diduga menjadi klien Dhana, Reza mengatakan terkait hal tersebut pihak Kejaksaan Agung sudah mengantonginya. "Kejaksaan Agung sudah tahu," ujarnya.
Namun, Reza menyatakan pihaknya akan menunggu proses penyidikan yang sedang dilakukan oleh tim penyidik JAM Pidsus. "Jadi tunggu saja," katanya.
Sebelumnya Kejaksaan Agung telah mengantongi nama keenam perusahaan yang diduga terlibat dengan tindak pidana korupsi yang disangkakan kepada Dhana Widyatmika. "Ini baru nama (perusahaan) saja yang kami dapat," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Kusus (JAM Pidsus), Arnold Angkouw saat ditemui Tempo di Kejaksaan Agung.
Arnold mengatakan keenam perusahaan tersebut adalah perusahaan lokal atau dalam negeri. Namun dia emoh menyebutkan nama keenam perusahaan tersebut. Sebab, lanjut Arnold, pihaknya saat ini sedang mencari tahu keterlibatan keenam perusahaan tersebut dengan kasus yang menjerat Dhana. "Kalau sudah jelas baru kami sampaikan, kalau belum jelas kan bisa dikomplain," tambahnya.
Arnold juga masih tutup mulut terkait bergerak di bidang apa saja keenam perusahaan tersebut. "Macam-macam lah namanya pengusaha, lha itu belum kami periksa," katanya.
Namun, Arnold menyatakan tim penyidik akan memeriksa keenam perusahaan tersebut. "Pokoknya kami lakukan pemeriksaan maraton terus, hampir tiap hari kami jadwalkan pemeriksaan," ujarnya.
INDRA WIJAYA
Berita Terkait
Kejagung: Dhana Pasti Dijerat UU Pencucian Uang
Pembacok Sistoyo Edarkan Selebaran Anti-Koruptor
Kejagung Minta Pembacokan Jaksa Sistoyo Diusut
Kejagung Bakal Periksa Anas Terkait Proyek UNJ
Korupsi Frekuensi, Bekas Bos Indosat Diperiksa
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya